Berdetak-detik seperti detak jantungnya yang seperti hendak meloncat keluar.
"Ocean, aku tak suka perasaan kesepian yang aneh ini. Segeralah kembali kalian berdua." ucapnya dalam hati.
Sementara itu Hannah sibuk mondar-mandir ke beberapa pintu menuju lorong bawah tanah. Sesuatu yang bergemerincingan ia tenteng dengan tangannya yang gemetaran. Sesekali ia naik kembali ke lantai dasar dengan wajah marah.
Apa yang sedang ia coba lakukan?
Menjelang malam, baik Sky maupun Ocean hampir bersamaan kembali ke puri dengan tangan hampa.
"Tak ada apapun yang kami temukan. Aman. Hanya ada satu tempat lagi yang harus kami telusuri. Lorong Bawah Tanah." ucap Ocean dengan tegas.
"JANGAN!" seseorang yang sangat jarang bicara akhirnya bersuara.
"Bibi Hannah?" Ocean dan Sky sama-sama terperangah.
"Jangan pernah dan jangan sekali-sekali kalian berdua pergi ke Lorong Bawah Tanah. Itu tempat maha suci sekaligus terkutuk bagi kalian. Demi keselamatan kalian sendiri. Kumohon." wanita itu berkata dengan suara pelan sedingin es.
Demi keselamatan kalian sendiri.
Tempat maha suci sekaligus terkutuk.