3. Tidak ingin terikat pada seseorang maupun kewajiban membesarkan keturunan.
Pilihan untuk tetap lajang, seringkali diambil sebagai keputusan yang kurang lebih sama dengan di atas, namun dengan tambahan..
1. Belum ditemukannya calon pasangan ideal.
2. Terlalu memikirkan risiko dan mungkin trauma pada perceraian (bagi mereka yang berasal dari keluarga broken home, misalnya).
3. Lebih menyukai hidup sendiri tanpa sebab apapun.
Sedangkan nikah telat alias nikah setelah berusia matang biasanya disebabkan hal-hal berikut ini:
1. Belum cukup biaya. Menikah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena itu perlu dipikirkan dan direncanakan matang-matang.
2. Mempertimbangkan di mana akan tinggal atau ingin memiliki rumah sendiri dahulu sebelum menikah.
3. Mendahulukan karier dan pekerjaan, tuntutan pekerjaan, dan lain-lain.
Kesimpulan dari aneka fenomena gado-gado di atas sebenarnya sederhana saja.