Sebuah suara lain menggema di ruangan kamarnya.
Aaarrrgh... !
Emily terduduk saking kagetnya. Tubuhnya jadi mendadak nyeri gegara gerakan refleks itu.
Raungan? Lolongan serigala? Suara orang menangis atau kesakitan?
Yang jelas, suara itu dalam, seperti suara laki-laki. Dan sangat memilukan serta mengerikan.
Hanya terdengar satu kali. Lalu sunyi. Setelah Emily terjaga penuh, tak terdengar kembali.
Emily menunggu dalam debar dan keringat dingin untuk memastikan suara apakah itu, mungkinkah hanya terdengar oleh dirinya sendiri?
Mungkin aku tadi berada di awal mimpi buruk saja. Sebaiknya aku acuhkan saja dan kembali tidur lagi.
Ternyata suara aneh itu mengejutkan Emily sekali saja, dan tak terulang lagi.
Malam itu Emily tidur sangat pulas saking lelah, lemah dan mengantuk. Ia bahkan sudah nyaris tak ingat apa-apa tentang kejadian semalam, suara apa yang ia dengar, dan mungkin sekali hanya dalam mimpinya saja.
"Selamat pagi, Nona Emily." sapa Ocean pagi-pagi sekali datang mengantarkan sarapan yang mirip sarapan di hotel bintang lima. "Layanan kamar spesial hari kedua di Puri Vagano."