Mohon tunggu...
Wiselovehope aka Poetvocator
Wiselovehope aka Poetvocator Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Panduan Menulis Novel, Kesalahan PUEBI yang Paling Umum Kita Lakukan

27 Maret 2021   13:52 Diperbarui: 30 November 2021   16:00 3834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PUEBI (Pedoman Umum Ejaan dalam Bahasa Indonesia) adalah hal penting dalam menyusun sebuah naskah termasuk novel. Sayangnya masih banyak penulis yang belum terlalu mengerti kaidah penulisan PUEBI yang benar. 

Padahal tulisan apapun yang ditulis dengan menggunakan PUEBI tentunya lebih enak dibaca, mudah dimengerti dan tentunya sesuai dengan ketentuan dan syarat penerbitan karya digital maupun cetak.

Berikut beberapa kesalahan umum yang masih sering penulis temukan di dalam beberapa tulisan rekan penulis novel, agar dapat kita pelajari bersama:

1. Penulisan awal nama tokoh, tempat, kota dan obyek wisata tidak dengan huruf kapital.

2. Tidak menggunakan huruf kapital dalam dialog setelah tanda petik dua (").

3.  Tidak menggunakan huruf miring atau italic pada istilah bahasa asing atau kata yang ditekankan.

4. Tidak menggunakan huruf tebal pada subjudul.

5. Penggunaan titik yang terpisah dari akhir kalimat.

Contoh: Ini salah .

Dan ini benar.

6. Tanda petik dua dialog terpisah dari awal dialog dan akhir dialog.

Contoh: " Ini salah. " dan "Ini benar."

7. Tidak menggunakan titik di akhir kalimat.

8. Memisah kata sambung misalnya padanya ditulis pada nya, milikku ditulis milik ku, kemarilah ditulis kemari lah.

9. Menulis di- dan kata kerja secara terpisah, dan di- dan kata tempat secara tersambung.

Contoh penulisan yang salah: di makan. Contoh yang benar: dimakan. 

Contoh penulisan yang salah: dihati. Contoh yang benar: di hati.

Masih banyak lagi kesalahan umum, namun 9 poin di atas adalah yang paling sering terlewatkan.

Semoga dengan beberapa poin kecil ini kita bisa belajar untuk menulis dengan lebih teliti dan lebih baik lagi.

Tetaplah menulis dengan penuh semangat, semakin kita sering menulis maka tulisan kita akan semakin baik dari sebelumnya. Bentuklah dan pertahankanlah ciri khas, orisinalitas dan identitas agar tak sama dengan penulis lainnya. Salam, Wiselovehope.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun