Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(18+) Honey to the Moon: Di Dalam Sebuah Gua...

3 Februari 2021   08:26 Diperbarui: 3 Februari 2021   08:26 7346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Karya @wiselovehope

"Takut aku apa-apain yaaa..." Rey lagi-lagi menggoda Joy.

"Uhh, bukan itu ah !! Tapi kalau kita terjerumus dalam bahaya. Untung tadi cuma rawa-rawa berlumpur, kalau lumpur hisap, gimana ??"

"Iya ya. Ya udah, yuk kita cari tempat bermalam. Di dekat sini ada gua batu. Aku bawa korek api, untung tidak basah. Ada perlengkapan masak darurat juga. Untung ranselku hampir seperti kantong Emodoran si kucing robot masa depan . ^_^" Rey membimbing istrinya ke tempat yang ia sebutkan.

"Aku cuma bawa cokelat batangan, bisa untuk kita ngemil." Joy yang dulu pernah ikut jadi kandidat anggota klub pecinta alam SMU walau tak sampai lulus sudah keluar gegara malas melanjutkan pelatihan, selalu membawa cokelat di ranselnya.

"Cokelat yang paling enak itu yang dioles, bukan yang digigit." Rey sepertinya tak bosan-bosannya menggoda Joy yang memang sangat menggoda.

"Iya, ada nih. Chiko-chiko, jajanan anak SD." Joy mengeluarkan dua pak cokelat oles berbentuk stik itu.

"Nanti malam saja buat dessert." Rey tersenyum agak mencurigakan. " Ide yang menarik kalau makannya dengan cara yang tak biasa."

Tiba di gua itu, mereka disambut hujan deras tak lama setelah masuk ke dalamnya. "Syukurlah sudah sampai." Joy yang malas basah-basahan lagi buru-buru duduk di dasar gua yang kering.

Gua batu itu tidak begitu luas dan besar, cuma seluas kamar tidur di rumah pada umumnya, dan bagian dalamnya cukup bersih. Jadi lumayan untuk tempat persinggahan.

"Aku bawa matras. Jadi kita bisa duduk-duduk." Rey menggelar matrasnya di dasar gua. "Duduk berdempetan saja biar kau tak kedinginan."

"Uhh, berdempetan denganmu pakai handuk begini membuatku teringat kelas seni lukis anatomi manusia di FSRD dulu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun