Mohon tunggu...
Wiselovehope
Wiselovehope Mohon Tunggu... Novelis - Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

aka Julianti D. ~ Instagram: @wiselovehope Https://linktr.ee/wiselovehope Https://pimedia.id/wiselovehope Email: wiselovehope@gmail.com Akun Opinia: Julianti Dewi (Wiselovehope) Akun Tiktok: juliantiwiselovehope Akun X:@wiselovehope Akun Threads: @wiselovehope

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(18+) Honey to The Moon: Masuk Hutan

31 Januari 2021   21:29 Diperbarui: 31 Januari 2021   22:08 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi karya @wiselovehope

"Uuuh, enggak lucu." Joy sejenak menatap ke arah situ, kelihatan ada sesuatu yang menonjol, uh, apa yah, Joy langsung tersipu-sipu. "Jangan dulu ah, to-the-point enggak seru sama sekali." Joy menolak keluar dari balik peti yang hampir sebesar kulkas itu.

"Ya sudah." gerak Rey, yang hanya mengenakan celana trunks selutut, diselipkannya tangan ke atas pangkal pahanya, lalu tadaa.. muncul sebuah kunci. "Yang menonjol itu ini lho.. " ledeknya senang, berhasil membuat Joy jengah lagi.

"Bukalah.."

OMG - Joy lagi-lagi merona, mudah betul mukanya memerah seperti udang rebus, tomat ataupun cabe!

Isinya segala macam lingerie seksi dari yang nyaris tembus pandang menerawang sampai yang terbuka, yang berenda-renda sampai yang berlubang di bagian tertentu. Warnanya dari pink, salem, magenta, merah, putih sampai hitam. Ada juga seragam-seragaman, dari kostum perawat, anak sekolah, sampai ibu guru. Yang sedikit nyeleneh, tentunya.

"Liar banget sih fantasi Rey. Malu ah, nanti apa kata orang," Joy sebetulnya segan, tapi tergelitik juga untuk mencobanya.

"Sama suami sendiri kok malu-malu kucing." Rey tergelak, tertawa dengan suara paling menggemaskan. "Bodoh amat apa kata orang. Kan aku aja yang boleh lihat kamu."

"Uhh, jadi teringat buku-buku seni di perpus kampus," Joy bernostalgia sedikit, saat pertama kali di umur paling-paling 17 atau 18 tahun saat masih polos banget sebagai freshwoman (bukan man ya. Mahasiswi baru.) Pertama kali boleh pinjam buku di perpustakaan FSRD, ketemu buku impor super tebal dan bersampul hard cover ala Ensiklopedi. Tapi isinya bukan pengetahuan umum biasa, melainkan segala pose nyeleneh dari model-model di studio, di atas ranjang, di kolam renang, dimana sebagian besar tanpa busana lengkap. Anehnya, walau bisa dibilang itu tak senonoh, kontroversial atau tak memenuhi aspek-aspek kesusilaan, pose-pose itu sangat artistik, profesional, memanja mata. Erotis, magis, tapi sama sekali tidak cheesy atau murahan. Dengan teknik pencahayaan dan filter yang luar biasa hingga menghasilkan foto yang nyaris bagai lukisan. Sangat banyak pose yang pasti sukses membakar birahi. Gadis berdada besar, pasangan yang sedang bercinta di tengah sorotan lampu studio, hingga model yang tergolek pasrah di ranjang tanpa sehelai benangpun.

"Pantas banyak cowok yang mau masuk FSRD," Joy juga jadi ketagihan. Tapi membaca buku-buku demikian membuatnya malu. Jadi ia selalu ngumpet di bilik-bilik bersekat dan tak pernah 'membaca' bareng teman-teman kuliahnya.

Kembali ke masa kini.

"Ayo, cepat Sayang, pakai satu yang mana saja." Rey juga pura-pura jadi host 'pesta piyama' ala pengantin baru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun