"Nah, di sini, kenapa kubilang kita bebas? Karena,'" suara Rey semakin rendah, nge-bas dan seksi, hembusan napasnya hangat terasa di tengkuk dan belikat Joy, "bila kita lepas semua tanpa sehelai benangpun, takkan ada yang peduli."
"Hah? tan.. pa, sehelai, be nang, punnnn ??" Joy merasa mukanya memanas. "Bagaimana kalau ada drone diam-diam mengintai kita? Atau ada pesawat alien, UFO?" ia coba-coba mencari alasan.
"Bodoh amat, karena kalau aku mau kita begitu, aku akan tetap mau kita begitu. Siapa suruh kau begitu menggoda? Yuk, kita ke sarang rahasia kita. Dan kita habiskan malam ini sampai tuntas." Rey bertambah berani dan bertambah panas.
Uh oh. -Joy semakin jengah.
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H