Rey tersenyum dingin. "Bisa saja kalian aku tundukkan saat ini juga." Rey diam-diam menguasai bela diri. Ia pasang kuda-kuda, siap memberi pelajaran kepada dua orang tak dikenal Joy itu. Bila perlu, di sini, kubungkam mereka, sebelum Joy tahu segalanya tentangku dari dua makhluk ini.
Tapi, ah. Tidak, aku tak bisa.
Rey mengembuskan napas, kesal saat sadar akan sesuatu. "Ini negara lain. Di sini hukum Evernesia yang berlaku." Diurungkannya niatnya. "Pergilah kalian! Aku takkan kembali. Tinggalkan aku, lupakan aku. Sampaikan kepada Ayahanda."
Kedua pria yang tak terlihat ramah itu tampak semakin marah, namun tak dapat berbuat apa-apa. Jari mereka terkepal. Mereka tahu walau Rey seorang diri, ia cukup kuat.
Joy terdiam mencoba menyerap semua yang dijadikan bahan pembicaraan ketiga pria itu.Â
Evertonia?
Yang Mulia?
Pangeran?
(ikuti kisah lengkapnya hanya di Noveltoon)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H