Kekasihmu, istrimu, ibu dari putra-putrimu.
Suami-suami! Ingatlah istrimu, dimana ia telah memilihmu dari sekian banyak pria, yang mungkin jauh lebih baik dari darimu dalam berbagai hal,
Di mana ia bergaun putih atau berkebaya begitu indah, tersenyum bahagia, bibirnya merekah saat kau sematkan sebentuk cincin di jari manisnya, kau janjikan akan dampingi seumur hidupnya,
Sekarang, relakah kau lepaskan, relakan cinta suci yang telah terpatri pasti,
Demi seseorang yang walau jelita, kau tak tahu jelas semua isi hati,
Yang ingin kau jadikan yang kedua, ketiga, bahkan yang seterusnya,
Sebab sesungguhnya nafsu takkan pernah ada puasnya,
Sama seperti cinta semestinya hanya untuk berdua,
Jadi, sebelum kau ambil sebuah keputusan, sebelum kau lepaskan genggaman tangan seorang wanita nan setia,
Berpikirlah jernih dan bijaksana, bagaimana kau sanggup tempuh ketidakpastian masa depan tanpanya,
Betapa sakitnya perasaan dan hati wanitamu terbagi-bagi, tak rela tetapi berkorban demi cinta,