Kepada mereka yang masih perduli,
Mau dibaca saja boleh, di-share boleh, di-skip juga tak apa-apa.
Banyak hal yang di 2019 belum bisa kulakukan, tahun ini jadi dapat kulakukan.
Sebaliknya, sangat banyak hal yang di 2019 bisa kulakukan, tahun ini sama sekali tak mungkin kulakukan.
Terlalu banyak hal kecil yang kuterlalu anggap remeh, 'took it for granted.'
Terlalu banyak momen yang tak kufoto, kuanggap biasa saja, bisa kapan-kapan.
Terlalu banyak makanan yang belum dicicip, tempat baru yang belum dijelajahi, kota dan negeri yang belum pernah, atau lama tak disinggahi.
Sekarang, kapan lagi bisa keluar rumah, bermain, bekerja, melakukan ini itu,
Tanpa masker, tanpa khawatir.
Menghirup udara nan bebas virus Corona.
Terbayang bila saja pandemi itu tak terjadi, kotak Pandora tak pernah terbuka.
Dan tak pernah ada orang sakit terengah megap-megap kurang oksigen, selamatkah, atau berakhir dalam gundukan tanah basah berisi peti mayat berplastik.
Bila saja waktu bisa diputar kembali, mungkin mereka pun masih ada saat ini.
Dokter, tenaga medis, politisi, hingga selebriti.
Dan tentunya kita para jelata.
Namun kembali pada realita, inilah waktu kita yang terus berjalan.
Tak ada alternatif atau lorong waktu paralel, mesin kembali ke masa lalu seperti dalam cerita-cerita.
Masihkah kau, sampai detik ini, tak mau percaya,
Tegar tengkuk dan mencibir 'dikit-dikit Corona,'
Wahai 'Covidiot' dan para kaum abai, yang terlena pada mitos konspirasi, kukuh pada penyangkalan, dan gencar menolak fakta!
Menunggu dan merasa semua baik-baik saja, tanpa kau sadari, tahun 2021 bisa-bisa kau yang akan alami,
Atau entah keluargamu, saudara, anak, istri, suami, orangtua yang kaukasihi,
Tergeletak kaku regang nyawa di rangkulanmu, atau malah tak boleh kau sentuh peluk dan kecup untuk terakhir kalinya, sementara airmatamu deras jatuh karena gravitasi bumi. Dan tak mungkin ada mesin waktu yang bisa membalikkannya kembali ke dalam pelupukmu.
Tangismu ditelan sunyi sepi, seakan tak ada yang dengar juga.
Di saat ratapmu jadi sia-sia, dan kau dengan kertak gigi mengucap kalimat,
"Andai dulu ku tak abaikan Corona.."
Mari, jangan 'take it for granted' suratku ini, agar kau tak menyesal nanti.
Saat inilah, saat belum terjadi, saat kau baca ini, harapan belum terlambat.
Lakukan semua, putuskan rantai penyebaran, lakukan pencegahan, ingat...
Pakai maskermu, tutup hidung dan mulutmu, namun jangan abai, jangan jadi bodoh, jangan tutup mata hati nuranimu!
Hingga suatu hari, mungkin, kita 'kan terbebas lagi... Semoga!
Wiselovehope, Desember 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI