Puluhan tahun berlalu setelah kau lahirkanku,
Setiap helai ubanmu,
setiap kerut keriputmu,
setiap jengkal tanda pernah melahirkanku di perutmu,
Tak menjadikanmu tua, Bu
Kau malah bertambah cantik,
Lebih dari sekedar menarik,
Lebih dari fotogenik.
Berjuang melahirkanku,
Menyusui dan membesarkanku,
Walau rewel aku, nakal aku, malas aku.
Kau bentuk aku dengan sabar.
Hingga kini aku tumbuh besar.
Walau sudah berkeluarga
dan hidup bahagia,
Tetap aku adalah putrimu
Dan kau adalah ratuku.
(Teruntuk mami, ibuku yang tetap cantik energik.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H