3. Semua Penyakit Ada Obatnya.
"Jadi santai saja, nanti juga sembuh sendiri." "Terlalu dilebih-lebihkan. Banyakan juga korban kecelakaan, atau yang mati gegara kanker, diabetes, jantung, stroke, dan lain-lain."
4. Hanya Flu Biasa.
"Tak berbeda dengan masuk angin, sesak napas, pneumonia, batuk pilek, dan lain-lain."
5. Sesama lingkungan tak mungkin menularkan.
"Setiap hari berkantor, nguli, main, nongkrong, berkumpul, belanja, masih baik-baik saja toh?"
Tentunya belum satu buku, yang jelas, gak akan ada habisnya bila saya tampung semua. Belum juga termasuk yang sudah agak sadar tapi masih pakai masker bergelantungan di telinga, yang hanya pakai saat ada razia, dan lain-lain. Juga yang belum ambil keputusan mengenai vaksin, antara mau gak mau atau ambigu.
Covid-19 bukan penyakit biasa, daya tularnya luar biasa. Sebutir saja virus kasat mata, bila terbawa aliran udara ke dalam tubuh kita, bisa kacau jadinya. Tak ada yang tahu apakah akan selamat atau berakhir dalam plastik di makam nan dingin dengan tata cara protokol kesehatan.
Bila covidiot-covidiot ini masih keukeuh berlindung di bawah alasannya yang setebal kitab Omnibus Law, kapan ya kira-kira virus Corona akan binasa ? Mungkin sampai manusia bisa pindah ke Mars. Mungkin tidak dalam masa kehidupan kita.
Karenanya marilah kita sadar, ayo berhenti menjadi covidiot-covidiot, atau bagi yang sudah melek, yuk coba sadarkan mereka yang matanya masih belum terbuka, agar kita sama-sama selamat dan semoga masih ada harapan untuk terbebas dari pandemi ini. Amin.