Nastar, kue kering dengan isian selai nanas. Tak hanya enak dan lezat, nastar juga menjadi salah satu simbol kekuatan tradisi dan nilai budaya saat Hari Raya Lebaran di Indonesia. Masyarakat Indonesia terutama yang merayakan Hari Raya Lebaran, menganggap nastar sebagai kue kering wajib yang harus disajikan.Â
Tapi, apa yang membuat nastar begitu istimewa dan mengapa kue ini menjadi simbol kekuatan tradisi dan nilai budaya saat Hari Raya Lebaran? Berikut beberapa alasannya, di simak ya!
1. Sejarah dan Asal usul Nastar
Nastar pertama kali dibuat pada awal abad ke-20 oleh orang Belanda di Indonesia. Awalnya, kue ini disebut dengan nama "ananasblokjes" yang artinya "potongan nanas". Kemudian, orang Indonesia mengubah nama kue ini menjadi "nastar" yang merupakan kependekan dari "nanas tart" atau "tart nanas". Seiring berjalannya waktu, nastar menjadi semakin populer dan kini menjadi kue kering yang sangat terkenal di Indonesia.
2. Simbol Kekuatan Tradisi
Nastar menjadi simbol kekuatan tradisi karena kue ini sudah menjadi bagian dari tradisi Lebaran di Indonesia sejak puluhan tahun yang lalu. Setiap kali Lebaran tiba, nastar disajikan dan ditata rapih di meja makan sebagai salah satu hidangan kue kering. Nastar juga menjadi simbol kekuatan tradisi karena kue ini bisa dijadikan hadiah antaran untuk sanak keluarga, kerabat dekat, dan tetangga sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan dalam merayakan Hari Raya Lebaran.
3. Nilai Budaya
Nastar juga memiliki nilai budaya yang sangat kuat. Salah satunya adalah nilai gotong royong. Proses pembuatan nastar sering melibatkan banyak orang, terutama wanita, yang berkumpul di satu tempat untuk membuat kue ini bersama-sama. Kegiatan ini menjadi ajang untuk berbagi cerita, saling membantu, dan mempererat hubungan sosial antar anggota masyarakat.
Selain itu, nastar juga memiliki nilai kearifan lokal dalam hal bahan-bahan yang digunakan. Misalnya, penggunaan nanas sebagai isi nastar dan cengkeh sebagai topingnya merupakan bahan lokal yang tersedia di Indonesia.
4. Kelezatan Nastar yang Khas
Selain memiliki unsur tradisi dan nilai budaya yang kuat, nastar juga memiliki kelezatan yang tak terbantahkan. Kombinasi tekstur kue yang renyah dan lembut dengan isi selai nanas yang manis dan asam menjadikan kue ini memiliki ciri khas tersendiri dan sangat cocok untuk disantap saat Lebaran. Tak heran jika nastar selalu menjadi hidangan kue kering favorit yang dinanti-nanti setiap kali Hari Raya Lebaran tiba.
5. Inovasi Pembuatan Nastar
Meskipun nastar memiliki sejarah dan nilai budaya yang kuat, namun tidak berarti kue ini tidak bisa berinovasi. Berbagai varian nastar telah dibuat dengan berbagai rasa yang berbeda, seperti diisi dengan selai coklat, kurma, dan lain sebagainya. Selain itu toping nya pun beragam, misalnya dihiasi parutan keju, cengkeh, dan choco chips.
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa nastar menjadi sajian kue kering yang ikonik dan wajib saat hari raya karena beberapa alasan seperti sejarahnya yang panjang, kemudian simbolis kekuatan tradisi, nilai budaya, rasa yang khas serta inovasi dalam pembuatannya.
Kalau kamu sudah membuat kue lebaran belum?
Yuk sharing di kolom komentar.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H