Mohon tunggu...
randika arifianto
randika arifianto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa yang belum lulus juga

Bercita-cita menjadi individu yang benar sejak dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Semua Orang Memulai dari Titik yang Sama

20 Agustus 2019   20:00 Diperbarui: 20 Agustus 2019   20:07 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

20 Agustus 2019

Satu hal yang sering kita rasakan, sebagai individu kadang merasa 'iri' terhadap pencapaian orang lain, tanpa melihat bahwa, mereka tidak memulai dari titik yang sama. 

Dan, ketika seseorang mendapatkan kegagalan, maka orang tersebut dianggap tidak 'berusaha'. Seakan kita lupa bahwa, tiap individu memiliki latar belakang yang berbeda.

Latar belakang dari setiap individu seharusnya tidak dilepaskan ketika individu dibandingkan dengan individu lainnya (sosial, ekonomi, dan lain-lain), bahkan, setiap kembar di muka bumi ini bisa jadi akan memiliki latar belakang yang berbeda.

Dimulai dari berapa penghasilan kita? Dimana kita menempuh pendidikan? Latar belakang orang tua? Pekerjaan orang tua?, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang akan menentukan latar belakang kita sebagai individu.

Memang benar, setiap individu memulai hidupnya dari titik nol, tetapi, bukannya setiap titik nol pun bisa di persepsikan berbeda?

Bagi seseorang yang terlahir memiliki modal yang lebih dari mayoritas individu lainnya, pastinya akan memulai titik nol berbeda dengan individu yang memiliki modal lebih sedikit? Lalu kenapa kita sebagai individu sering dibanding-bandingkan dengan individu lain terkait pencapaian apa yang telah kita punya?

Obrolan tentang perbandingan setiap individu ini bisa kita dengarkan di mana saja dan kapan saja, seperti di acara keluarga, atau hanya dari sekedar berkumpul dengan teman-teman sepermainan, bahkan kita secara tidak sadar tentu pernah membandingkan beberapa individu yang bahkan kenyataannya belum tentu apple to apple. 

Dibanding-bandingkan bahkan menjadi hal yang lumrah yang kita rasakan sedari kecil.

Sekolahnya di mana? Kok gak di sekolah favorit?

Kok nilai rapotnya cuma segitu? liat dong temen kamu yang bisa ranking satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun