20 Agustus 2019
Satu hal yang sering kita rasakan, sebagai individu kadang merasa 'iri' terhadap pencapaian orang lain, tanpa melihat bahwa, mereka tidak memulai dari titik yang sama.Â
Dan, ketika seseorang mendapatkan kegagalan, maka orang tersebut dianggap tidak 'berusaha'. Seakan kita lupa bahwa, tiap individu memiliki latar belakang yang berbeda.
Latar belakang dari setiap individu seharusnya tidak dilepaskan ketika individu dibandingkan dengan individu lainnya (sosial, ekonomi, dan lain-lain), bahkan, setiap kembar di muka bumi ini bisa jadi akan memiliki latar belakang yang berbeda.
Dimulai dari berapa penghasilan kita? Dimana kita menempuh pendidikan? Latar belakang orang tua? Pekerjaan orang tua?, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang akan menentukan latar belakang kita sebagai individu.
Memang benar, setiap individu memulai hidupnya dari titik nol, tetapi, bukannya setiap titik nol pun bisa di persepsikan berbeda?
Bagi seseorang yang terlahir memiliki modal yang lebih dari mayoritas individu lainnya, pastinya akan memulai titik nol berbeda dengan individu yang memiliki modal lebih sedikit? Lalu kenapa kita sebagai individu sering dibanding-bandingkan dengan individu lain terkait pencapaian apa yang telah kita punya?
Obrolan tentang perbandingan setiap individu ini bisa kita dengarkan di mana saja dan kapan saja, seperti di acara keluarga, atau hanya dari sekedar berkumpul dengan teman-teman sepermainan, bahkan kita secara tidak sadar tentu pernah membandingkan beberapa individu yang bahkan kenyataannya belum tentu apple to apple.Â
Dibanding-bandingkan bahkan menjadi hal yang lumrah yang kita rasakan sedari kecil.
Sekolahnya di mana? Kok gak di sekolah favorit?
Kok nilai rapotnya cuma segitu? liat dong temen kamu yang bisa ranking satu.
Kok kuliah di universitas ini? Bukannya Univ itu kurang bagus ya?
Kok udah umur segini pasangannya gak di bawa ke acara keluarga?Â
Kapan nikah? jangan lama-lama loh digantungin.
Kok gajinya cuma segitu? emang cukup buat nikah sama ngehidupin anak orang?
Kok acara nikahannya gini aja? gak mewah banget, gak niat ya ini pasti.
Pertanyaan-pertanyaan seperti yang telah disebutkan di atas, bukan hal yang baru kita temui pada masa kini, tekanan demi tekanan bahkan terus diberikan dari orang-orang terdekat, bahkan keluarga yang seharusnya menjadi penyemangat malah memberikan beban tersendiri kepada individu.Â
Pada akhirnya, setiap individu berhak menentukan titiknya masing-masing, tanpa harus diintervensi oleh individu lain, tidak harus dibanding-bandingkan dengan individu lain, berhak menentukan pilihan hidupnya tanpa harus di ganggu oleh persepsi orang lain.
Karena kita adalah individu yang berdaulat atas dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H