Mohon tunggu...
Randi Hari Putra
Randi Hari Putra Mohon Tunggu... -

Apoteker; ASN Badan Pengawas Obat dan Makanan; Cosmetic Product Safety Evaluator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Secarik Asa Pejuang Skripsi. Episode: Misteri Matinya Si Burung Gereja

23 Mei 2012   05:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Burung tadi (jika ia benar-benar ingin berenang) mungkin terburu-buru mengejar mimipinya. Sehingga, kodrat alam pun ia lawan. Kaki tanpa selaput dan kepala tanpa insang bukan syarat yang menjanjikan untuk lihai menguak dalamnya samudra.

Ini juga menjadi pelajaran buat kita bahwa sunnatullah itu tak akan bisa diubah. Tapi, akallah yang membuat mimpi gila itu tercapai. Saat manusia dapat terbang, ia tak benar-benar terbang. Tapi, akalnyalah yang membuatnya terbang. Tak perlu melawan ketentuan alam dengan memaksakan sayap tumbuh dari punggung. Tapi, pergunakan kekuatan akal untuk membuat sayap itu “tumbuh” walau di tempat yang berbeda.

...

Hmm.... Tak ada kemungkinan lain yang terpikirkan olehku. Apakah kau punya ide kemungkinan lainnya? Berbagilah denganku..:)

Selamat jalan burung gereja kecil... Aku tahu kau sudah berkicau riang di barzakh sana. Insya Allah aku akan menyusul nanti. Saat itu, ceritakanlah padaku kisah yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun