Buruh.
Ya! Satu hal yang mugkin terbersit pastilah tentang para pegawai rendahan.
Salah? Mungkin iya ungin juga tidak.
Buruh adalah penopang ekonomi utama bangsa ini bahkan dibelahan dunia lanpun sama.
Berkat para buruh arus ekonomi jadi lancar, iya kan?
Bongkar muat barang, para penenun, para perakit alat elektronik ataupun apalah itu.
Lalu, apakah definisi buruh.
Bagiku buruh itu simple.
Semua orang yang bekerja dan mengharapkan upah(gaji) ya bisa dibilang meeka itu adalah buruh.
Tak peduli pegawai, pekerja anotran atau para tukang muat barang dipasar atau pelabuhan, ya sama saja kan!
Ada buruh yang berpakaian keren macam jas, baju hansip bahkan berpkaian kumuh dan lusuh.
Para pegawaipun bisa dibilang juga buruh, kenapa? Ya arena merea mengharap upah (gaji) tapi yang membedakan cuma paaian mereka toh!
Namun selalu saja para buruh dipandang sebelah mata.
Disini aku bukan membela para buruh tapi aku cuma kasihan. Nasib mereka tak terlalu diperhatikan pemerintah.
Tunjangan kesehatan apakah berjalan lancar?
Tunjangan hari tua juga apakah berjalan mulus?
Aku rasa tidak.
Tapi aaaaaah, sudahlah.
Sah sah saja mereka minta kenaikan gaji sampai diatas 20% tapi coba dilihat lagi bung. Apkah tuntutan itu sesuai dengan inerja mereka?
Dan diahir tulisan pendek ini au cuma mau sampaian!
Tak usahlah kalian memandang sebelah mata apalagi merendahkan para buruh.
Tanpa mereka mungkin kalian takan bisa makan dengan harga yang murah.
Buruh juga manusia bung!
Itu saja kan? Sederhana.
Hargai saja mereka, oh kalian yang beerja di institusi atau karyawan swasta ya juga buruh, karena kalian masih mengharap gajih dari orang lain toh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H