Mohon tunggu...
Randhy Hariyadi
Randhy Hariyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku memang hanya bisa bisa dan menulis. Tapi itu lebih baik daripada aku diam dan ikut larut dalam kesesatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Kita Berbeda Ataukah Kita Yang Sengaja Dibedakan?

8 Juli 2014   02:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:06 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah kita ini berbeda?

Bagi kebanyakan orang mungkin iya, banyak hal yang menjadikan kita berbeda mulai dari bahasa, budaya, agama, harta bahkan tahta.

Yang segala macam hal diatas menjadikan kita berbeda-beda dan berkotak-kotak. Ada orang yang menjadi minoritas dari segi budaya atau agama dan mereka dibedakan. Mereka dikucilkan hingga ditindas dan dipersengsarakan.

Yah, itulah hidup padahal dalam hakekatnya kita ini sama. Kita berasal dari satu nenek moyang yang sama yaitu Adam.

Ada juga orang yang punya harta dan tahta hingga ia membedakan orang disekitarnya, ia t idak menghargai orang-orang disekelilingnya. Padahal merekalah yang sudah mengangkat harkat dan martabat hidupnya tapi mereka dilupakan. Kita sebut saja itu sebagian dari tingkah para politikus. Mereka dipilih orang kaum marjinal, tapi mereka jugalah yang kemudian membedakan kaum marjinal itu.

Apakah kita berbeda?

Pada dasarnya dimata Tuhan kita ini sama, hanya amal ibadah sajalah yang membedakan kita. Tapi mengapa dalam pandangan dan persepsi manusia tidak demikian? Kita dibedakan berdasarkan budaya, agama bahkan harta!

Adilkah ini? Mungkin iya mungkin juga tidak.

Padahal jika kita memahami lebih dalam tentang arti dari sila kelima dalam Pancasila kita hal ini tidak demikian.

Semua orang sama dan semua orang berhak mendapatkan keadilan yang sama.

Apakah kita berbeda ataukah mereka yang sengaja membedakan kita?

Dalam hukum kita ini dibedakan. Ada orang yang punya harta dan tahta dianak emaskan oleh hukum, sedang orang miskin yang tak punya apa-apa seakan diinjak oleh hukum. Bayangkan bung?

Ya, kita lihat saja hukum kita saat ini, apakah merata terhadap semua warga negara? Jawabnya Tidak.

Padahal dalam hakekatnya hukum itu dibuat oleh orang yang cerdas dengan segala olah pikir yang begitu matang, tapi mengapa dalam kenyataannnya hukum itu terkadang tidak masuk akal.

Apakah kita yang gila, yang tidak bisa memahami hukum. Atau apakah mereka yang gila telah menyalahgunakan hukum hingga hukum itu berbeda-beda terhadap sebagian orang.

Apakah kita berbeda ataukah kita yang sengaja dibedakan?

Dalam dunia pendidikan-pun terkadang kita dibedakan. Ada orang bodoh yang punya harta/tahta tapi diterima masuk diperguruan tinggi berkelas. Ada juga orang pintar yang miskin tapi ia tidak lulus. Hanya karena satu alasan ia tidak sanggup bayar biaya administrasi untuk masuk.

Apakah ini adil? Jawabnya tidak!!!!

Dalam dunia kerja-pun secara tidak sadar kita ini dibedakan. Padahal harusnya kita punya porsi dan kesempatan yang sama.

Ada orang bodoh yang tidak layak bekerja tapi kemudian dapat diterima bekerja hanya karena alasan ia punya harta untuk menyogok, atau ia punya kerabat yang memudahkan ia diterima bekerja. Sistem KKN lebih tepatnya.

Tapi ada juga orang yang secara ilmu dan kemapuan sangat-sangat layak bekerja kemudian tidak diterima, alasannya hanya satu ia tidak bisa membayar sang penerima.

Haha, adilkah ini bung?

Kemudian kita kembali bertanya kepada Tuhan. apa salah kami Tuhan hingga mereka membeda-bedakan kami. Kami tidak dapat kesempatan yang sama seperti mereka. Apakah ini memang jalanMu ataukah memang mereka yang sengaja menyalahgunakan kuasa mereka TUhan/

Apakah kita yang berbeda ataukan mereka yang sengaja membeda-bedakan kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun