Mohon tunggu...
Randell 08
Randell 08 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pengangguran banyak acara

clasik asyik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kurikulum di Sekolah Dasar

6 Juli 2023   12:50 Diperbarui: 6 Juli 2023   12:54 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PERKEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH DASAR

Muhamad  qomarul huda, Inisnu Temanggung, Jawa Tenggah , Indonesia Info Artikel ABSTRAK Submitted: 25-6-2023 Revised: 01-07-2023 Accepted: 06-07-2023 *Corresponding author Muhamad Qomarulhuda Email: qomarulh@gmail.com

 

ABSTRAK

The main objectives in this study are : (1) the principles and characteristics Tof syllabus development at SD Negeri 2 Pringsurat. (2)The principles and characeristics of material's development at SD Negeri 2 Pringsurat. (3) The principles and characteristics of lesson plan development at SD Negeri 2 Pringsurat. The methodology of research is qualitative method by using ethno-graphy design. This study was done at SD Negeri 2 Pringsurat. Data were found from several informants such as the principal and teacher. The data collection method used observation, indepth interview, and documentation. Analyzing of data used an Interactive Model of Analysis. The data validity of this research is the degree of credibility, transferability, dependability, and confir-mability. The results of this reserch are: (1) the principles and characteristics of syllabus development at SD Negri 2 Pringsurat are the arrange togetherness to general learning or particuler learning on the purpose arrangement of chararacter education the other learning method that can develop curriculum; (2) The principles and characteristics of material development at SD Negeri 2 pringsurat it is has not big impact toward student's success in developing the curriculum because the teacher hasn't made teaching material but to fulfil learning media it has so one of the principle and characteristic of the material development at SD Negeri 2 Pringsurat is that the material applied at this school not only using the available school's facilities and infrastructure but also the school's environment become the learning object or material applied; (3) the principle and characteristic of lesson plan at SD Negeri 2 pringsurat are the beginning and the ending there are religious activity and hope the purpose of character included, on the week evaluation perform to know of less and given step by step in the future.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebagai salah satu upaya untuk mencerdaskan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005. Tujuan akhir dari pengembangan kurikulum adalah pengembangun silabus dan penilaian pembelajaran (hasil belajar) yang difokuskan pada mata pelajaran Sekolah Dasar Negeri.

Hubungan antara silabus dengan penilaian hasil belajar adalah silabus merupakan muatan bahan ajar yang harus dikuasai siswa, sedangkan penilaian hasil belajar merupakan kegiatan mengadakan penilaian setelah siswa mengikuti pembelajaran pada materi yang terangkum pada silabus sebagaimana yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP disesuaikan dengan karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar Muhammadiyah Boja, yang saat ini sedang memasuki Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN). Kebutuhan dan kondisi nyata di Sekolah Dasar Muhammadiyah Boja berbeda dengan SD-SD di sekitarnya. Di Sekolah Dasar Muhammadiyah Boja, inputnya tinggi (hasil seleksi penerimaan siswa baru), daya dukung orang tua sangat tinggi, sarana prasarana pembelajaran lengkap, iklim pembelajaran kondusif, dan sebagainya. Definisi Kurikulum menurut Nana Sudjana (2007: 3-17) Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah. Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari.

Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah. Dari beberapa pendapat kurikulum dapat disimpulkan bahwa kurikulum itu merupakan segala sesuatu maupun semua pihak yang terlibat dalam memberikan bantuan kepada siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang tidak terbatas pada mata pelajaran. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantangan masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum yaitu perguruan tinggi, masyarakat dan sistem nilai.

Artikulasi pendidikan berarti "kesatupaduan dan koordinasi segala pengalaman belajar". Untuk merealisasikan artikulasi kurikulum, perlu meneliti kurikulum secara menyeluruh, membuang hal-hal yang tidak di perlukan, menghilangkan duplikasi, merevesi metode serta isi pengajaran, mengusahakan perluasan, dan kesinambungan kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum terdapat beberapa hambatan. Hambatan pertama terletak pada guru. Guru kurang berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal itu disebabkan beberapa hal. Pertama kurang waktu. Kedua kekurang sesuaian pendapat, baik antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah dan administrator. Ketiga karena kemampuan dan pengetahuan guru sediri. Hambatan lain datang dari masyarakat. Keberhasilan pendidikan, ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan, seta input fakta dan pemikiran dari masyarakat. Hambatan lain yang dihadapi oleh pengembang adalah biaya.

Untuk perkembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk kegiatan eksperimen baik metode, isi atau sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit. Pengertian silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar Langkah-langkah pokok dalam pengembangan silabus adalah menuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, meteri pokok, menentukan strategi pembelajaran (tatap muka dan pengalaman belajar), alokasi waktu, sumber bahan Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Dalam pengembangan silabus disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah/madrasah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah tersebut. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan penjabaran labih lanjut dari silabus dan merupakan komponen penting dari KTSP (Mulyasa, 2007: 183). RPP memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Dengan kata lain RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Pada penelitian terdahulu dikemukakan diantaranya oleh Kadenyi (Ph.D) and Kariuki (2011) yang berjudul "Rethinking Education for Liberation and SelfReliance: An Examination of Nyerere's and Plato's Paradigm". Hasil penelitiannya adalah keterampilan berpikir kritis dan kreatif, strategi dan sikap harus terintegrasi dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan di Kenya. Ini bisa menimbulkan kritis, kreatif, dibebaskan dan mandiri warga negara untuk pengembangan dan penentuan nasib sendiri.. Martin Khaemba and Chris (2011), yang berjudul "Significant Factors in Professional Staff Development for the Implementation of ICT Education in Secondary Schools: A Case of Schools in Bungoma District, Kenya". Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa guru menggunakan TIK untuk mengelola kelas dan mengintegrasikan teknologi ke dalam beberapa bidang isi.

Pilihan pengembangan profesional yang bervariasi. Temuan menunjukkan bahwa kebanyakan guru menggunakan trial and error, belajar melalui kursus kerja diambil di perguruan tinggi atau universitas, dan / atau mendukung orang lain atau menerima pribadi atau ahli dukungan signifikan metode belajar bagaimana menggunakan teknologi komunikasi informasi.

Hal ini dapat dikatakan bahwa moral mahasiswa sakit akan membutuhkan luar biasa berarti kepemimpinan dan manajemen untuk mewujudkan tujuan pendidikan suatu negara. Pada fokus penelitian adalah ; Bagaimana prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus?. Bagaimana prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar ? Bagaimana prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan RPP ?. Adapun tujuan penelitiannya Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan RPP. Secara manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memperkaya khasanah kepustakaan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum SDSN dan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lanjutan atau mungkin dijadikan bahan perbandingan dalam penelitian sejenis. Secara manfaat praktis diantaranya ; Bagi siswa dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam kegiatan belajar sebagai pengembangan kurikulum untuk memajukan kecerdasan bangsa. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bentuk referensi dalam pelayanan kepada peserta didik sehingga menghasilkan pendidikan yang optimal. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama mengenai pengembangan kurikulum berbasis pendidikan. Bagi penelitian selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya dan mampu mengembangkan kurikulum yang lebih luas lagi.

METODE PENELITIAN

 Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi analitik tentang fenomena-fenomena secara murni bersifat informatif dan berguna bagi masyarakat peneliti, pembaca dan juga partisipan (Sukmadinata, 2007: 107). Penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengembangan kurikulum SDSN di SD Muhammadiyah Boja, oleh karena itu jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan (Moleong, 2007: 10). Desain penelitian ini adalah etnografi penjelasan menyeluruh tentang kompleksitas kehidupan kelompok (Sukmadinata, 2007: 107). Etnografi menurut Spradley (2007: 13) adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Boja. Peneliti sengaja mengambil lokasi ini sebagai setting penelitian karena 1) sekolah tersebut merupakan salah satu Sekolah Standar Nasional (SSN) di Boja. 2) Sekolah ini dalam kegiatan pendidikannya menyelenggarakan pengembangan kurikulum yang seoptimal mungkin. Agar didapatkan data yang valid dan reliabel, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian. Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dikhususkan untuk mencari data mengenai pengelolaan kegiatan pengembangan kurikulum di SD Muhammadiyah Boja. Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, serta memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong, 2007: 168-169). Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnograf Sumber data dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data berupa hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person). Dalam hal ini adalah kepala sekolah, guru SD Muhammadiyah Boja. Informan yang diwawancarai adalah kepala sekolah dan guru.

Data yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pengembangan kurikulum SDSN di SD Muhammadiyah Boja. Data ini meliputi proses pelaksanaan, aktivitas siswa dan materi yang disampaikan. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran data mengenai apa saja yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum sekolah. Di dalam melakukan analisis data peneliti mengacu kepada tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman (2007: 16) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verivication), biasa dikenal dengan model analisis interaktif (interactive model of analysis). Menurut Moleong (2007: 324) untuk menetapkan keabsahan data yang diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas kriteria: 1) derajat kepercayaan (credibility); 2) keteralihan (transferability); 3) ketergantungan (dependability); 4) kepastian (confirmability).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus dapat disimpukan bahwa dalam merancang kurikulum Silabus SD Muhammadiyah Boja melakukan rapat bersama dewan guru, komite dan majelis dikdasmen Muhammadiyah cabang Boja, terutama dalam pelajaran khusus seperti BTQ, Bahasa Arab dan TPQnya ; Untuk pelajaran umum dewan guru mengikuti KKG gugus Adi Sucipto; dan karena SD Negeri 2 Pringsurat bersifat keagamaan maka dalam kegiatannya selalu bersifat religius, seperti bersalaman, menyapa, doa, sholat berjamaah dan lain-lain. Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar disimpulkan bahwa dalam menerapkan bahan ajar di SD Muhammadiyah Boja adalah guru belum mampu membuat bahan ajar seperti yang diharapkan tetapi memaksimalkan media pembelajaran yang ada baik audio visual maupun media alam sebagai penunjang dalam pengembangan kurikulum SD Muhammadiyah Boja. Sedangkan aspek-aspek yang dinilai baik yang diterapkan di SD Muhammadiyah Boja adalah bahwa: (1) guru harus mampu menggunakan media pembelajaran yang ada, sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda; (2) guru mencari media alam yaitu menggunakan alam disekitar seperti mengadakan studytour kunjangan pabrik-pabrik dan arena permainan luar atau out bond, sehingga siswa dapat secara langsung dan nyata yang bisa diterapkan antara teori dan prakteknya; (3) guru yang mampu menggunakan laptop diharuskan bisa membuat materi melalui media komputer dengan menggunakan power point dan lainnya; (4) guru diwajibkan menggunakan alat-alat pelajaran seperti IPA, Matematika, komputer dan lain-lain untuk KBM maupun untuk kegiatan lainnya seperti membuat RPP dan lainnya; (5 ) ciri sekolah kami bersifat religius jadi kegiatan apapun bernafas islami.

 Hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan pengembangan bahan ajar SD Muhammadiyah Boja yaitu bahwa setiap guru belum mempunyai peran dalam pembuatan bahan ajar dan perlu ada hasil cipta media baru sebagai bahan ajar, dorongan atau motivasi dari luar sangat diperlukan , walapun demikian guru sudah memaksimalkan media sarana dan prasarana yang ada Sedangkan ciri-ciri pengembangan bahan ajar yang bertaraf SDSN di SD Muhammadiyah Boja yaitu: (1) bahan ajar belum mampu dibuat oleh guru dikarenakan keterbatasan kemampuan gurunya tetapi menggunakan media pembelajaran yang ada seperti penggunaan KIT IPA dan matematika saja, kalau pelajaran sejarah kadang menggunakan proyektor dan laptop bahkan siswa menyaksikan sebuah film perjuangan disamping pula pelajaran Bhasa Indonesia juga diajarkan bersamaan; (2) untuk pelajaran agama, bahasa arab dan BTQ yang menjadi andalan atau unggulan sekolah mengadakan praktek, bahkan sering ditampilkan pada event tertentu; (3) memanfaatkan media alam sekitar seperti mengadakan outbond; (4) dalam kegiatan selalu berupaya berciri khas keagamaan dan keIslaman.

 Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan RPP dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip-prinsip khusus RPP SDSN di SD Muhammadiyah Boja adalah: (1) dalam pembuatan RPP mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi yang sudah ditentukan oleh BSNP tetapi pada tujuan pembelajaran diberikan tujuan pendidikan karakter; (2) RPP mata pelajaran agama, BTQ serta TPQ mengacu pada silabus yang ada di madrasah ibtida'iyah dengan disesuaikan dengan peserta didik setiap jenjangnya; (3) untuk pelajaran yang diUNkan (IPA, Matematika, Bahasa Indonesia) jam pertemuan ditambah menjadi dua jam; (5) pelajaran ciri khusus bahasa arab diajarkan dikelas IV-VI dengan waktu dua jam; (6) pelajaran BTQ diajarkan kelas I-IV dengan waktu dua jam; (7) untuk sholat dhuha, TPQ, Asmaul Husna dilaksanakan sebelum jam pertama masuk (7.30) dan pulang berakhir jam 12.45 WIB bagi kelas III-VI, untuk kelas I dan II sampai 11.15; (8) jadi untuk perbandingan di SD lain di sekitar Boja kita lebih dulu masuk jam 6.15-12.45 dibanding SD lain masuk 7.30-12.05; (9) setiap awal serta akhir KBM diberi kegiatan bernafas Islami.

Sedangkan ciri-ciri khusus RPP SDSN di SD Muhammadiyah Boja adalah (1) adanya pendidikan karakter yang sekarang digencarkan maka pada setiap RPP dimasukkan pendidikan karakter; (2) pada pelajaran umumnya dimasukkan adanya pendidikan karakter tetapi pada pelajaran BTQ, bahasa arab hamper 70% adalah praktek, sehingga SKLnya siswa mengenal, mampu dan menerapkan pada kehidupan seharinya yang tentunya ditentukan siswa pada setiap jenjangnya; (3) pada langkah-langkah pembuatan RPP pada saat awal dan akhir pelajaran selalu diawali dan diakhiri doa belajar dan menghafal surat-surat pendek yang ditentukan; (4) guru dalam membuat RPP sebelum mengajar harus direkomendasikan pihak kepala sekolah, sehingga guru harus mempersiapkan dirinya sebelumnya; (6) permainan atau belajar bermain dilaksanakan setelah pembelajaran selesai seperti lagu islami, macapat ataupun lagu nasional lainnya Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus yang penelitiannya dilakukan di SD Muhammadiyah Boja adalah mengenai prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus. Pengembangan silabus ini dilakukan untuk memberikan dan mengembangkan materi dan bahan ajar untuk mempermudah guru dan siswa dalam proses KBM.

KESIMPULAN

Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus SD Muhammadiyah Boja (1) dilakukan oleh tim guru bersama Kelompok Kerja Guru gugus Adi Sucipto di dampingi dari pengawas pendidikan kecamatan Boja untuk sebelas mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama Islam, PKN, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Ketrampilan, Penjaskes, Bahasa Jawa, Seni Suara jawa dan Bahasa Inggris; (2) Untuk pelajaran khusus seperti Baca Tulis Al'Quran, Bahasa Arab di musyawarahkan antara Utusan Komite sekolah, guru pengampu dan utusan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Cabang Boja; (3) Dalam menyusun silabus selain mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran , kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar juga diberi tujuan pendidikan karakter; (4) Penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indoensia, IPA, dan matematika dikarenakan sebagai mata pelajaran yang masuk dalam ujian nasional; (5) untuk meningkatkan prestasi siswa guru memberikan kegiatan diluar sekolah sebagai pengalaman belajar disamping teori juga mendapatkan praktek;

(6) Kriteria Ketuntasainimal (KKM) setiap tahunnya meningkat dengan harapan prestasi siswa juga meningkat; (7) memaksimalkan sumber belajar yang adanya diantaranya buku referensi lebih dari tiga buku, penggunaan lingkungan sekitar, kegiatan praktek disamping teori yang diterima siswa; (8) setiap kegiatan selalu bersifat religius seperti yang tercantum dalam visi dan misi; (9) adanya kebersamaan, saling membagi dan membantu antar guru , dimana setiap guru mempunyai kelemahan ataupun kelebihan yang dimiliki setiap guru; (10) membudayakan 5 S di lingkungan sekolah yaitu salam, sapa, senyum, sopan dan salaman.

Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar SD Muhammadiyah Boja yaitu (1) Guru belum membuat bahan ajar seperti yang diharapkan tetapi guru dapat memaksimalkan media pembelajaran yang ada ; (2) Media pembelajaran yang ada berupa audio visual, seperti TV, LCD proyektor, komputer, ampli,CD; (3) menggunakan media alam baik dilingkungan sekitar sekolah maupun diluar sekitar lingkungan sekolah sebagai suatu strategi dalam pembelajaran; (4) Guru yang bisa mengoperasikan leptop dapat membuat powerpoint pada saat kegiatan belajar mengajar; (5) Guru memaksimalkan penggunaan multi media interaktif berupa CD BSE yang sudah ada .

Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan RPP di SD Muhammadiyah Boja adalah (1) Pada awal dan akhir kegiatan selalu diberi kegiatan keagamaan; (2) Dalam penyusunan tidak lepas dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah tercantum dalam silabus; (3) Guru dalam menyusun RPP mencantumkam tujuan karakter yang diharapkan setelah mendapatkan pembelajaran; (4) Pada pelaksanaan pembelajaran guru dapat menggunakan media pembelajaran yang ada seperti laptop, LCD proyektor, TV, dan player ; .(5) Guru dalam menyusun RPP sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus mendapat rekomendasi dari kepala sekolah berupa catatan ataupun tanda tangan.; (6) Guru menentukan nilai kriteria ketuntasan minimal pada setiap mata pelajaran yang diampu, sehingga apabila kurang dari KKM maka siswa harus melaksanakan remidi ataupun pengayaan pada setiap kompetensi dasar; (7) pada pelajaran BTQ dan bahasa arab guru dalam memberikan teori lebih sedikit dari pada prakteknya ; (8) setiap seminggu sekali sekolah mengadakan evaluasi kegiatan belajar yang telah berlangsung sebelumnya dan memberikan masukan untuk langkah-langkah keminggu kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hernawan, Asep. 2007. Kurikulum Berdiversifikasi. www.kurtek.go.id.edu. Diakses pada tanggal 20 November 2011

Jackson. 2009. The Effect of Computer-Assisted Instruction on Student's Attitudes and Achievement in Matrices and Transformations in Secondary Schools in Uasin Gishu District, Kenya. International Journal of Curriculum and Instruction Vol. 1(1), pp. 53 - 62, April 2011 Available online at http:// www.muk.ac.ke/ijci/

Kadenyi, Misia. 2011. Rethinking Education for Liberation and Self-Reliance: An Examination of Nyerere's and Plato's Paradigm. International Journal of Curriculum and Instruction Vol. 1(1), pp. 15 - 29, April 2011. http:// www.muk.ac.ke/ijci/

Mantja, 2008, Prosesionalisme Tenaga Kependidikan Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pendidikan, Malang, Elang Mas.

Marcella, Mwaka. 2011. Crisis in Value Education in Kenya: What It Portends For Educational Leadership and Management. International Journal of Curriculum and Instruction Vol. 1(1), pp. 1 - 14, April 2011. Available online at http://www.muk.ac.ke/ijci/ Diakses pada tanggal 20 November 2011

Martin, Manjala. Significant Factors in Professional Staff Development for the Implementation of ICT Education in Secondary Schools: A Case of Schools in Bungoma District, Kenya. International Journal of Curriculum and Instruction Vol. 1(1), pp. 30 - 42, April 2011 Available online at http://www.muk.ac.ke/ ijci/ Diakses pada tanggal 20 November 2011 Miles,

Matthew B. & A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun