Mohon tunggu...
Randell 08
Randell 08 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pengangguran banyak acara

clasik asyik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kurikulum di Sekolah Dasar

6 Juli 2023   12:50 Diperbarui: 6 Juli 2023   12:54 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan penjabaran labih lanjut dari silabus dan merupakan komponen penting dari KTSP (Mulyasa, 2007: 183). RPP memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Dengan kata lain RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. Pada penelitian terdahulu dikemukakan diantaranya oleh Kadenyi (Ph.D) and Kariuki (2011) yang berjudul "Rethinking Education for Liberation and SelfReliance: An Examination of Nyerere's and Plato's Paradigm". Hasil penelitiannya adalah keterampilan berpikir kritis dan kreatif, strategi dan sikap harus terintegrasi dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan di Kenya. Ini bisa menimbulkan kritis, kreatif, dibebaskan dan mandiri warga negara untuk pengembangan dan penentuan nasib sendiri.. Martin Khaemba and Chris (2011), yang berjudul "Significant Factors in Professional Staff Development for the Implementation of ICT Education in Secondary Schools: A Case of Schools in Bungoma District, Kenya". Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa guru menggunakan TIK untuk mengelola kelas dan mengintegrasikan teknologi ke dalam beberapa bidang isi.

Pilihan pengembangan profesional yang bervariasi. Temuan menunjukkan bahwa kebanyakan guru menggunakan trial and error, belajar melalui kursus kerja diambil di perguruan tinggi atau universitas, dan / atau mendukung orang lain atau menerima pribadi atau ahli dukungan signifikan metode belajar bagaimana menggunakan teknologi komunikasi informasi.

Hal ini dapat dikatakan bahwa moral mahasiswa sakit akan membutuhkan luar biasa berarti kepemimpinan dan manajemen untuk mewujudkan tujuan pendidikan suatu negara. Pada fokus penelitian adalah ; Bagaimana prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus?. Bagaimana prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar ? Bagaimana prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan RPP ?. Adapun tujuan penelitiannya Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar. Untuk mendeskripsikan prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan RPP. Secara manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memperkaya khasanah kepustakaan yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum SDSN dan diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan penelitian lanjutan atau mungkin dijadikan bahan perbandingan dalam penelitian sejenis. Secara manfaat praktis diantaranya ; Bagi siswa dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam kegiatan belajar sebagai pengembangan kurikulum untuk memajukan kecerdasan bangsa. Bagi sekolah dapat digunakan sebagai bentuk referensi dalam pelayanan kepada peserta didik sehingga menghasilkan pendidikan yang optimal. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama mengenai pengembangan kurikulum berbasis pendidikan. Bagi penelitian selanjutnya dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya dan mampu mengembangkan kurikulum yang lebih luas lagi.

METODE PENELITIAN

 Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi analitik tentang fenomena-fenomena secara murni bersifat informatif dan berguna bagi masyarakat peneliti, pembaca dan juga partisipan (Sukmadinata, 2007: 107). Penelitian ini berusaha untuk mengetahui pengembangan kurikulum SDSN di SD Muhammadiyah Boja, oleh karena itu jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan (Moleong, 2007: 10). Desain penelitian ini adalah etnografi penjelasan menyeluruh tentang kompleksitas kehidupan kelompok (Sukmadinata, 2007: 107). Etnografi menurut Spradley (2007: 13) adalah suatu kebudayaan yang mempelajari kebudayaan lain.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Boja. Peneliti sengaja mengambil lokasi ini sebagai setting penelitian karena 1) sekolah tersebut merupakan salah satu Sekolah Standar Nasional (SSN) di Boja. 2) Sekolah ini dalam kegiatan pendidikannya menyelenggarakan pengembangan kurikulum yang seoptimal mungkin. Agar didapatkan data yang valid dan reliabel, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian. Kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan yang dikhususkan untuk mencari data mengenai pengelolaan kegiatan pengembangan kurikulum di SD Muhammadiyah Boja. Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, serta memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik (Moleong, 2007: 168-169). Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam etnograf Sumber data dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data berupa hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person). Dalam hal ini adalah kepala sekolah, guru SD Muhammadiyah Boja. Informan yang diwawancarai adalah kepala sekolah dan guru.

Data yang ingin didapat dari wawancara ini adalah data tentang pengembangan kurikulum SDSN di SD Muhammadiyah Boja. Data ini meliputi proses pelaksanaan, aktivitas siswa dan materi yang disampaikan. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran data mengenai apa saja yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum sekolah. Di dalam melakukan analisis data peneliti mengacu kepada tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman (2007: 16) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing/verivication), biasa dikenal dengan model analisis interaktif (interactive model of analysis). Menurut Moleong (2007: 324) untuk menetapkan keabsahan data yang diperlukan teknik pemeriksaan yang didasarkan atas kriteria: 1) derajat kepercayaan (credibility); 2) keteralihan (transferability); 3) ketergantungan (dependability); 4) kepastian (confirmability).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan silabus dapat disimpukan bahwa dalam merancang kurikulum Silabus SD Muhammadiyah Boja melakukan rapat bersama dewan guru, komite dan majelis dikdasmen Muhammadiyah cabang Boja, terutama dalam pelajaran khusus seperti BTQ, Bahasa Arab dan TPQnya ; Untuk pelajaran umum dewan guru mengikuti KKG gugus Adi Sucipto; dan karena SD Negeri 2 Pringsurat bersifat keagamaan maka dalam kegiatannya selalu bersifat religius, seperti bersalaman, menyapa, doa, sholat berjamaah dan lain-lain. Prinsip-prinsip dan ciri-ciri pengembangan bahan ajar disimpulkan bahwa dalam menerapkan bahan ajar di SD Muhammadiyah Boja adalah guru belum mampu membuat bahan ajar seperti yang diharapkan tetapi memaksimalkan media pembelajaran yang ada baik audio visual maupun media alam sebagai penunjang dalam pengembangan kurikulum SD Muhammadiyah Boja. Sedangkan aspek-aspek yang dinilai baik yang diterapkan di SD Muhammadiyah Boja adalah bahwa: (1) guru harus mampu menggunakan media pembelajaran yang ada, sehingga siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda; (2) guru mencari media alam yaitu menggunakan alam disekitar seperti mengadakan studytour kunjangan pabrik-pabrik dan arena permainan luar atau out bond, sehingga siswa dapat secara langsung dan nyata yang bisa diterapkan antara teori dan prakteknya; (3) guru yang mampu menggunakan laptop diharuskan bisa membuat materi melalui media komputer dengan menggunakan power point dan lainnya; (4) guru diwajibkan menggunakan alat-alat pelajaran seperti IPA, Matematika, komputer dan lain-lain untuk KBM maupun untuk kegiatan lainnya seperti membuat RPP dan lainnya; (5 ) ciri sekolah kami bersifat religius jadi kegiatan apapun bernafas islami.

 Hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan pengembangan bahan ajar SD Muhammadiyah Boja yaitu bahwa setiap guru belum mempunyai peran dalam pembuatan bahan ajar dan perlu ada hasil cipta media baru sebagai bahan ajar, dorongan atau motivasi dari luar sangat diperlukan , walapun demikian guru sudah memaksimalkan media sarana dan prasarana yang ada Sedangkan ciri-ciri pengembangan bahan ajar yang bertaraf SDSN di SD Muhammadiyah Boja yaitu: (1) bahan ajar belum mampu dibuat oleh guru dikarenakan keterbatasan kemampuan gurunya tetapi menggunakan media pembelajaran yang ada seperti penggunaan KIT IPA dan matematika saja, kalau pelajaran sejarah kadang menggunakan proyektor dan laptop bahkan siswa menyaksikan sebuah film perjuangan disamping pula pelajaran Bhasa Indonesia juga diajarkan bersamaan; (2) untuk pelajaran agama, bahasa arab dan BTQ yang menjadi andalan atau unggulan sekolah mengadakan praktek, bahkan sering ditampilkan pada event tertentu; (3) memanfaatkan media alam sekitar seperti mengadakan outbond; (4) dalam kegiatan selalu berupaya berciri khas keagamaan dan keIslaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun