Mohon tunggu...
Rania
Rania Mohon Tunggu... -

Sometimes a story writes itself - The Little Writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Satu Suara Berjuta Telinga, Indonesia yang Luar Biasa

25 Juni 2017   06:39 Diperbarui: 26 Juni 2017   10:18 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media terpercaya, pada saat ini begitu banyak media informasi yang memberikan berbagai informasi tanpa memperjelas kebenarannya. Begitu banyak hoax yang beredar menumbuhkan kontroversi dalam masyarakat. Istilah “koran abal-abal” sudah marak beredar, begitupun aneka acara televisi yang sungguh memprihatinkan, yang selalu dipenuhi dengan hal “diluar logika.” Juga berita televisi yang masih diambang kebenaran, hanya mementingkan kepemilikannya saja. 

Media sosial berbasis internet jauh lebih miris lagi. Informasi yang beredar sangat jauh dari fakta yang ada. Akibatnya pembaca seringkali keliru dan salah paham mengenai informasi yang dibaca. Dengan BNPB menjadikan radio sebagai media utama dalam penyampaian sosialisasi siaga bencana, dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar lebih bijak dalam menggali informasi dan memperhatikan segala aspek untuk mendapat kebenaran dari informasi tersebut.

Efisien biaya, ya! Untuk yang satu ini tidak perlu diragukan lagi. Jika dibandingkan dengan begitu membuminya berbagai media komunikasi dan informasi saat ini, jelas saja radio termasuk media yang terhitung hemat biaya. Untuk mendapatkan informasi terpercaya juga mudah dipahami dengan ongkos yang terjangkau, radiolah pilihan yang tepat. Oleh karenanya, radio dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial. Jadi, masyarakat di daerah atau terpencil sekalipun, tak perlu khawatir tidak dapat menikmati perkembangan informasi yaa..

Dengan memanfaatkan kelebihan radio yang satu ini, sosialiasasi siaga bencana yang digagaskan oleh BNPB dapat dinikmati oleh seluruh bagian masyarakat, tidak hanya sebagian saja. Ya! Satu lagi manfaat sebagai penunjang untuk mendapatkan sasaran penerima yang luas menjadi nilai plus dalam penyampaian informasi melalui radio.

Menghidupkan kembali budaya Indonesia kunoeitss.. tunggu dulu, bagaimana jika kita menghapuskan kata ‘kuno’ sehingga menjadi ‘menghidupkan kembali budaya Indonesia,’ budaya yang mana ya?

Satu suara berjuta telinga. Ya! Pada dasarnya Yang Maha Kuasa menciptakan manusia dengan begitu sempurna, dua telinga dan satu mulut. Hmm.. Tidak salah dong kalau kita mengartikan sebagai banyak mendengar dan sedikit berbicara? Yap! Satu, dua, bahkan sampai tiga penyiar, dengan berjuta-juta pendengar.

Dengan idea brilliant dari BNPB untuk melakukan sosialisasi siaga bencana melalui radio, tentu akan kembali menghidupkan budaya mendengar bagi masyarakat. Terasa sudah begitu lama kita tidak fokus dalam mendengar orang lain. 

Selain itu, BNPB akan mengemas sosialisasi siaga bencana melalui ‘Sandiwara Asmara Di tengah Bencana 2’ merupakan opsi yang tepat. Hal ini akan membuat sebagian masyarakat yang sempat merasakan era 90an kembali bernostalgia. Bukan hal yang tabu bila segala sesuatu kini perlu sedikit bumbu-bumbu romantisme, ada kalimat mengatakan:

Cinta adalah hidup.

Dengan adanya unsur asmara dalam sosialisasi siaga bencana yang disebarkan melalui radio, secara diam-diam tentu akan menumbuhkan semangat tersendiri dalam diri pendengar. Tak hanya itu, pendengar juga dapat memiliki daya imajinasi yang kreatif terhadap tokoh dalam sandiwara radio tersebut, seperti bentuk fisik, karakter, dan juga alur ceritanya. 

Mudah dipahami dan dibagikan, akan sangat efisien dan efektif apabila suatu edukasi disampaikan secara lisan. Jika dipertimbangkan dari berbagai aspek, penyampaian edukasi secara lisan dapat dipahami kapan dan dimana saja. Mendengarkan radio sambil menikmati pemandangan sekitar, mendengar radio sambil memasak, mendengar radio saat menyapu, bahkan saat memejamkan mata sekalipun dapat menikmati lantunan suara dari radio. Dewasa ini sudah banyak yang meinggalkan radio seiring perkembangan televisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun