Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas
Siapa sih yang tidak tahu apa itu penyakit Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan sebutan HIV/AIDS? Nah, salah satu penyebab penyakit itu adalah pergaulan bebas yang memicu perilaku seks bebas.
Ada banyak penyebab remaja melakukan pergaulan bebas, khususnya kalangan pelajar. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda, tetapi semuanya berakar pada penyebab yang utama yakni kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan tingkat emosional. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tak terkendali pada remaja, dan pola pikir rendah.
Sikap mental yang tidak sehat dan pola pikir yang salah, remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang tidak sepantasnya. Mereka melakukannya hanya semata-mata untuk menyenangkan diri dan tidak ingin dianggap rendah karena rasa gengsiyang berlebih. Hayo, hati-hati nih kamu yang memiliki gengsi berlebihan..
Pelampiasan rasa kecewa, ketika remaja mengalami tekanan karena kekecewaan terhadap orangtuanya yang terlalu otoriter ataupun membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus-menerus (banyaknya tugas dan menurunnya prestasi), dan lingkungan masyarakat yang memberikan masalah sosialisasi memicu pola pikir negatif dan cenderung mengambil langkah salah untuk menghibur diri.Haduh... kalau kamu mau melepas penat dari tugas sekolah yang menumpuk bisaloh dengan mengembangkan hobi misalnya menulis ataupun bermusik, jadi tidak perlu mencari pelarian yang negatif dan merugikan diri sendiri.
Kegagalan remaja dalam menyerap norma, majunya perkembangan zaman, globalisasi. Lagi-lagi globalisasi mempengaruhi pola pikir remaja, hanya karena ingin terlihat modernisasi atau bergaya, banyak diantaranya yang mengikuti beberapa budaya Barat yang tidak sesuai dengan nila Pancasila, misalnya bergaya pakaian sesuai artis-artis yang mengenakan pakaian kurang pantas. Coba kamu pikirkan lagi, menjadi diri sendiri tentu lebih menyenangkan, bergaya boleh saja asalkan tidak memaksakan diri dan tentunya sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Rasa penasaran dan pemahaman perasaan yang labil, ‘kisah kasih di sekolah.. dengan si dia..” wah-wah siapa yang tidak tahu penggalan lirik lagu tersebut? Ya,lagu tersebut jelas menggambarkan bagaimana indahnya masa-masa di Sekolah Menengah Atas ketika kamu merasakan debaran jantung tak menentu saat seseorang yang kamu idolakan lewat didepanmu, ups. Apakah kamu mengenal istilah ‘pacaran’ ? istilah tersebut sudah tidak asing lagi di kalangan remaja, apalagi pelajar Menengah Atas.
Tetapi banyak diantaranya yang salah pemahaman, misalnya mereka yang memiliki ikatan hubungan dengan gejolak perasaan yang labil dan hanya memikirkan kesenangan sementara tanpa berpikir panjang, dengan melakukan hubungan intim yang tak sepantasnya dilakukan di kalangan pelajar. Pepatah mengatakan “penyesalan datang diakhir” kalau di awal namanya pendaftaran, haha.. Jadi, berteman itu boleh saja, tapi ingat batasannya ya jangan sampai bertindak terlalu jauh yang nantinya akan mendatangkan penyesalan mendalam bagi dirimu sendiri.
Hubungan Perilaku Bebas dengan Pancasila dan Hukum
Tidak hanya penyakit HIV/AIDS dampak dari pergaulan bebas, terlebih seks bebas. Aborsi pun marak dilakukan di kalangan pelajar, tahukah kamu jika hal tersebut merupakan pelanggaran hukum dan HAM, serta penyelewenangan dari ideologi bangsa Indonesia?
Menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, pada Pasal 9 ayat (1) mengenai Hak Hidup, “setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya”, pada 53 ayat (1) mengenai Hak Anak, “setiap anak yang sejak dalam kandungan, berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf kehidupannya.” Adapun tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 28A, “setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan kehidupannya.” Sudah jelas tertera secara hukum tertulis bahwa aborsi merupakan tindakan pencabutan atau penghilangan nyawa seseorang atau hak hidup seseorang secara paksa yang termasuk dalam bentuk pelanggaran HAM.