Semoga kamu bisa memahami kami. Kami tidak lagi membutuhkan pemimpin yang hanya retoris. Kami sudah tidak membutuhkan pemimpin yang sekedar normatif, sok sholeh tapi merusak kehidupan kami. Saya mohon maaf apabila ada sesuatu yang tidak enak dirasakan. Tapi,bukankah demikian. Seorang pemimpin haruslah berhati pedang dan puisi. Semoga Tuhan di langit memberi kesehatan yang baik dan keberanian sebagai pemimpin demi rakyat Indonesia. Salam.
baca www.koranopini.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!