Mohon tunggu...
Rana Diksi
Rana Diksi Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar/ mahasiswa

Remaja yang hobi mendengarkan musik, bernyanyi, membaca, dan sesekali menyempatkan diri untuk menulis hal-hal menarik dan kadang tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sosial: Merusak Kesehatan Mental atau Sarana Pengembangan Diri?

10 Juli 2022   18:50 Diperbarui: 10 Juli 2022   20:18 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial sering disebut membawa dampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Padahal, jika digunakan secara bijaksana, media sosial sebenarnya memiliki dampak positif, seperti memudahkan komunikasi dengan teman atau keluarga maupun untuk mengembangkan bisnis. Arief Muhammad, seorang pembuat konten dan influencer, merasakan manfaat positif tersebut. Ia berhasil mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan media sosial untuk mempromosikan produknya.

Lebih lanjut, berdasarkan American Psychological Association (APA), kesehatan mental adalah wujud penyesuaian diri yang berhasil tanpa adanya psikopatologi dan keadaan dimana seseorang digambarkan tidak memiliki gangguan pada bidang psikologis, emosional, perilaku, dan sosial sehingga dapat disimpulkan bahwa seseorang berada dalam keadaam sakit atau sehat psikisnya. Jika tidak terdapat gangguan psikis, maka dapat dikatakan sehat. 

Menurut Surunin, M.Ag. faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di antaranya perasaan (rasa cemas, takut, iri hati, minder, frustasi, dan sebagainya), pikiran (mudah lupa, tidak mampu melanjutkan rencana yang sudah ditetapkan, dan sebagainya), kelakuan (perilaku seperti nakal, suka berbohong, menyakiti diri sendiri atau orang lain, dan perilaku menyimpang lainnya), dan kesehatan tubuh.

Sedangkan media sosial dapat diartikan sebagai alat, sarana, penunjang suatu pesan atau informasi agar proses komunikasi berjalan baik dengan memanfaatkan kemajuan sistem dan teknologi.

Media sosial memiliki dampak positif dan negatif, salah satu dampak negatif yang ditimbulkan adalah seringnya terpapar berita hoax dan tragis dapat meningkatkan tingkat kecemasan bagi seseorang yang berdampak buruk pada kesehatan mental. Namun, pernyataan bahwa media sosial adalah wadah yang buruk untuk kesehatan mental tidak dapat dikatakan benar. 

Menurut salah satu peneliti Russell Viner dari UCL Great Ormond Street Institute of Child Health hasil penelitian yang menunjukkan bahwa media sosial tidak menyebabkan gangguan kesehatan mental, tetapi penggunaan intens dan berlebihan hingga mengganggu aktivitas seperti tidur dan olahraga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

Penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh antara media sosial dan kesehatan mental, tetapi hal ini tergantung pada kepribadian individu.

Jika mereka menggunakan media sosial dengan bijak dan positif, maka kesehatan mental individu juga akan terjaga. Sebaliknya, jika penggunaan media sosial menimbulkan kecanduan, stress, depresi, dan lainnya maka berdampak buruk pada kesehatan mental individu.

Lalu, apa yang membuat media sosial memiliki dampak positif bagi kesehatan mental? Dikutip dari laman guesehat.com, adapun manfaat media sosial bagi kesehatan mental sebagai berikut:

1. Memberikan perasaan diterima                

 Hal ini cukup dasar karena penerimaan adalah sesuatu yang dicari hampir oleh semua orang. Media sosial menjadi salah satu wadah menyalurkan perasaan tersebut melalui apresiasi yang diberikan oleh teman maupun orang-orang yang terhubung di media sosial.    

2. Wadah mencari panutan                                

Orang-orang yang memiliki ketertarikan ataupun kekhawatiran yang sama, akan mudah terhubung melalui media sosial dan fasilitas yang tersedia di dalamnya.                             

                                                      

3. Meningkatkan perasaan saling percaya

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Facebook meningkatkan perasaan percaya pada beberapa penggunanya, ini terjadi karena fitur Facebook memberikan informasi detail pada profil setiap penggunanya, sehingga dapat mengurangi keraguan dan kekhawatiran terhadap niat dan sikap pengguna tersebut.                 

                                                                                                                                  

4. Memperkuat bonding dan mengurangi rasa kesepian                                                            

Sebuah penelitian dari Carnegie Mellon University menunjukkan, ketika orang berinteraksi secara langsung dengan orang lain di media sosial (misalnya mendapatkan like, pesan, atau komentar), ia akan merasa ikatan atau hubungan dengan orang tersebut menjadi lebih kuat.                                                               

5. Menciptakan kesenangan                        

Sebuah penelitian dari University of Missouri menunjukkan, peserta yang aktif bermain media sosial mengalami respons fisiologis yang mana hal ini mengindikasi timbulnya peningkatan rasa bahagia.   

                                                                                               

6. Menebar kebahagiaan kepada sesama pengguna                                                                

Dalam setiap media sosial terdapat konten yang bertujuan menghibur, dan hal ini membuktikan adanya tindakan menebar kebahagiaan.       

7. Memperoleh edukasi dan informasi baru                                          

Banyak bentuk edukasi yang tersebar di media sosial, mulai dari yang berfokus pada kesehatan mental hingga yang berkaitan dengan dunia teknologi informasi dan komunikasi.

Media sosial telah dimanfaatkan dalam setiap aspek, termasuk dalam mengenalkan ilmu pengetahuan baru yang berguna. Banyak akun atau pihak, hingga komunitas yang memanfaatkan media sosial dan berfokus pada kampanye atau informasi kesehatan mental. Bahkan, dewasa ini banyak fasilitas konsultasi dengan psikolog melalui media sosial dan tidak sedikit yang terbantu dalam penyembuhan atau pemulihan dari masalah kesehatan mental.

Selain kesehatan mental, pengembangan diri sangat erat kaitannya dengan media sosial. Pengembangan diri bagi generasi muda sangatlah penting karena dapat meningkatkan kualitas diri untuk kemajuan sumber daya manusia suatu bangsa.  Konten-konten positif tentang pengembangan diri di media sosial sangat banyak tersebar, sehingga banyak generasi muda terbantu untuk meningkatkan kualitas diri.

 Oleh karenanya sebagai generasi muda, untuk menghindari adanya dampak negatif dari media sosial, kita harus memanfaatkan media sosial dengan bijak. Menghindari konten negatif, ujaran kebencian, tidak mudah percaya dengan hoax, dan selalu belajar hal baru dari media sosial. Selain itu, generasi muda juga dapat menginspirasi orang lain dengan membuat konten yang positif serta ajakan untuk melakukan suatu tindakan baik.

Disusun oleh: Mochammad Farizky Al Ghazali, Henik Fuji Rahmawati, dan Silvana Br Samosir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun