Peristiwa (Facts)Â
Latar BelakangÂ
Pandemi sangat berpengaruh besar dan banyak mengubah tatanan kehidupan tidak terkecuali salah satunya adalah membuat semangat dan aktivitas pembelajaran semakin menurun, tugas sekolah pun tidak dikerjakan karena beberapa faktor, baik itu dari keluarga maupun lingkungan tempat tinggal murid. kondisi ini berakibat pada rendahnya motivasi belajar murid dan jatuhnya sikap-sikap mulia siswa sehingga jauh dari yang diharapkan yaitu profil pelajar Pancasila.
Para siswa di SMP IT Fitrah Insani Bandar Lampung tidak luput dari impas perubahan pada masa pandemi tersebut. Hal ini pun menjadi dilema, kami awalnya agak kebingungan bagaimana cara agar dapat mengaktifkan dan memaksimalkan kembali baik semangat maupun disiplin pembelajaran atau terus menunggu sampai pandemi lelah dengan kelelahannya sehingga keadaan dapat kembali normal? Namun pada akhirnya kami memutuskan untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pihak mencari cara untuk mengaktifkan dan memaksimalkan kembali semangat dan aktifitas belajar.
Alasan Melakukan Aksi
Hal diatas merupakan dilema etika. sekolah harus memilih apakah mau bangkit mengembalikan keadaan menjadi lebih baik untuk siswa atau hanya menunggu keadaan benar-benar normal. Paradikma yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) jika keadaan tidak segera dipulihkan maka banyak kerugian yang akan dihadapi atau dialami.
Kami sangat khawatir keadaan seperti itu akan sangat berbahaya dan berisiko untuk kebaikan semua pihak baik sekolah, siswa, maupun orang tua. Sekolah akan  kehilangan power dalam frame sebagai kawah candra dimuka untuk mendidik dan membina sikap, siswa yang semakin jauh dari profil pelajat Pancasila yang diharapkan, serta orang tua yang super sibuk dan kurangnya control terhadap program Belajar Dari Rumah (BDR).
Hasil Aksi NyataÂ
Dengan mengadakan kegiatan pembinaan disiplin siswa dan refreshing yang bekerjasama dengan instansi pemerintah yaitu militer atau TNI yang berada dekat dengan area sekolah. Kegiatan ini mendidik dan membina kembali sikap dan semangat siswa yang sudah hampir 2 tahun stagnan.
Perasaan (Feelings)
Kami merasa sangat berempati dan termotivasi dan melaksanakan kegiatan tersebut, dengan program tersebut diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari kendala yang dihadapi sebagai upaya dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Pembelajaran (Findings)
Dengan pengamatan dan evaluasi serta kolaborasi dengan semua pihak, kami jadi mengetahui kendala dan keadaan yang dihadapi sekolah, siswa, dan orang tua. Sehingga kerjasama dengan TNI atau militer tersebut banyak hal yang didapat khususnya dalam perbaikan sikap dan peningkatan semangat belajar.
Pembelajaran yang didapatkan bahwa mengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradikma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Penerapan kedepan (Future)Â
Kegiatan dan progra
Sebagai seorang guru saya harus lebih peka melihat keadaan yang sedang dialami, sehingga kendala yang dihadapi dapat di selesaikan dengan lebih cepat, menemukan solusi terbaik dan keputusan yang berpihak kepada murid.
- LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN.
- Paradikama yang terjadi pada kasus ini adalah jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
- Prinsip pengambilan keputusan, berpikir berbasis hasil akhir.
- Nilai-nilai yang bertentangan : Dalam kasus ini nilai yang saling bertentangan adalah jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Siapa yang terlibat dalam situasi ini : Saya, Sekolah, siswa, dan orang tua, serta TNI (militer)
Fakta-fakta yang relevan :
Turunnya semangat dan sikap siswa selama pandemi
Selama daring ketidakhadiran siswa sangat tinggi.
Banyak orang tua yang tidak bisa mengontrol anak-anaknya belajar dari rumah (BDR)
- Pengujian benar atau salah :
Uji legal, kasus ini tidak menyangkut pelanggaran hukum
Uji Regulasi, Keputusan yang saya buat tidak melanggar regulasi apapun.
Uji Intuisi, Keputusan saya kepada Khairil untuk menuntaskan tugas-tugasnya, sehingga saya merasa nyaman dan tidak bersalah.
Uji halaman depan koran, saya akan merasa nyaman seandainya kasus ini di publikasikan karena saya merasa telah menolong dan memberi kesempatan kepada Khairil.
Uji panutan/Idola, idola saya akan mendukung keputusan yang saya ambil.
- Pengujian Paradigma Benar lawan benar : Dalam kasus ini paradigma yang di pilih adalah jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
- Prinsip Resolusi : Prinsip penyelesaian dilema yang digunakan adalah Berpikir Berbasis Ends (Ends-Based Thinking)
- Investigasi Opsi Trilema : Memberikan kesempatan menyelesaikan tugas --tugas yang tertinggal dengan tetap membedakan nilai murid yang lebih tepat waktu mengumpulkan tugas, penilaian yang di berikan akan berbeda.
- Buat Keputusan : Keputusannya adalah memberikan kesempatan kepada Khairil untuk menuntaskan tugas-tugasnya.
- Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan : Keputusan adalah memberikan kesempatan kepada Khairil untuk menuntaskan tugas-tugas yang tertinggal dengan harapan Khairil tetap melanjutkan sekolahnya, Menurut pengalaman tahun lalu ada murid yang mengalami kasus serupa seperti ini, dan akhirnya murid tersebut berhenti sekolah, tentu saja hal seperti ini menjadi pertimbangan saya sebagai guru untuk menemukan solusi dari dilema etika.End
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI