Kemungkinan besar, bapak-bapak tetap tidak akan mengerti pola pikir bodoh mereka, alasan-alasan maha sepele mereka, dan proses pengambilan keputusan mereka. Namun seperti Pak Subarja, setidaknya ada tekad untuk mengetuk pintu kelas pagi itu. Dan mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!