Tantangan dan Harapan untuk Industri SKT
Meskipun SKT memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, AMTI menyoroti kenaikan cukai SKT sebesar 5% pada tahun 2023. Mereka berharap agar kebijakan pemerintah tidak merugikan petani dan pelaku industri tembakau. AMTI juga mencatat adanya tekanan asing yang berupaya menghancurkan industri tembakau Indonesia dengan mengadopsi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).
Dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, peran SKT sebagai kontributor positif dalam perekonomian masyarakat perlu diakui. Namun, kita juga harus menyadari tanggung jawab bersama untuk mengatur dan mengontrol konsumsi rokok guna melindungi kesehatan masyarakat, terutama generasi muda. Keseimbangan antara kontribusi ekonomi SKT dan kesehatan masyarakat merupakan tantangan bersama yang harus diatasi.
Dampak signifikan yang dihasilkan oleh SKT, dalam semangat Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional 2023, Â mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, perlu dicatat bahwa pengaturan konsumsi rokok juga merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan kolaborasi dan pemahaman yang baik, kita dapat mencapai keseimbangan yang sesuai untuk memaksimalkan kontribusi positif SKT dalam perekonomian sambil meminimalkan dampak kesehatan negatifnya. Sehingga, Indonesia dapat terus menjadi negara yang menghargai budaya lokal sambil menjaga kesejahteraan masyarakatnya. Inilah sumbangan nyata SKT bagi negeri.
Kesimpulan:
Keberhasilan industri SKT dalam menyediakan lapangan kerja bagi perempuan, terutama sebagai penopang keluarga, memperlihatkan dampak positif yang lebih dalam daripada sekadar aspek ekonomi. Perempuan dalam industri SKT tidak hanya menciptakan pendapatan, tetapi juga memegang peran sentral dalam membangun fondasi keluarga dan mendukung perkembangan generasi mendatang.
Selain itu, kontribusi SKT terhadap ekonomi lokal dan nasional, terutama dalam mendukung petani tembakau lokal, menandai peran strategisnya dalam memperkuat struktur ekonomi Indonesia. Ini menggarisbawahi bahwa SKT tidak hanya menjadi industri, tetapi juga bagian integral dari warisan budaya dan ekonomi negara.
Dalam konteks ini, perlu diberikan perhatian khusus terhadap perlindungan dan hak-hak pekerja perempuan dalam industri SKT. Keberhasilan ekonomi tidak boleh diabaikan untuk memastikan bahwa dampak positif yang dihasilkan oleh industri ini mencapai semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang berkontribusi secara langsung.
Sejalan dengan itu, keberlanjutan industri SKT harus didukung dengan kebijakan yang memperkuat kondisi kerja, melibatkan perempuan secara adil, dan memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat sebanding dengan kontribusi mereka. Dengan begitu, SKT tidak hanya menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga motor penggerak untuk kesejahteraan perempuan dan masyarakat secara keseluruhan.
Sumber Referensi:
AbmiHandayani, dkk. Perempuan Berbicara Kretek (Jakarta Pusat: Indonesia Berdikari, 2012).