2. Ciri-ciri pasar oligopoli
- Jumlah pengusaha di pasar ini sangat sedikit (biasanya kurang dari 10), tetapi pembeli di pasar ini banyak.
- Barang yang diperdagangkan biasanya homogen atau seragam, tetapi berbeda atau terdiferensiasi. Misalnya, rokok berbagai rasa, ponsel dengan konten teknologi tinggi dan penglihatan luas, dll.
- Pengusaha di pasar oligopoli biasanya memiliki kemampuan untuk menetapkan harga nominal suatu barang atau jasa berdasarkan perbedaan antara satu produk yang ditawarkan dengan produk lainnya
- Persaingan antar pengusaha itu rumit..
- Pengusaha baru dapat terjun kedalam pasar oligopoli ini meskipun sulit dalam bersaing. didalam pasar oligopoli dibutuhkan modal besar untuk bersaing.
- Sistem harga yang kaku, Karena sifat yang hanya terdiri dari berbagai macam pengusaha saja dalam pasar ini, maka dari itu sifat antara satu perusahaan dengan perusahaan lain akan menjadi sangat terasa berpengaruh bagi produsen lain, sehingga menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang diambil.
3. Karakteristik Pasar Oligopoli
1). Dipasarnya terdapat banyak konsumen
2). Didalam pasar oligopoli hanya ada beberapa produsen"Few Sellers" Yaitu hanya terdapat beberapa penjual yang ada di pasar.
3). Saling Keterkaitan antara perusahaan satu dengan perusahaan lain (Interdependence).
4). Produk yang dijual biasanya bersifat serupa atau sama, namun biasa berbeda pula dengan kualitas harga yang telah ditentukan.
5). Penggunaan jasa marketing atau periiklanan sangat sering Dikarenakan jumlah produsen sangat dikit maka dari didalam pasara oligopoli ini sangat sering terjadi collaboration atau kerjasama baik secara sengaja atau secara diam-diam tanpa adanya kesepakatan diantara para produsen.
Bentuk oligopoli ini dibagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu: Â
- Oligopoli non-kolusi, di mana setiap pergerakan satu perusahaan menimbulkan reaksi dari perusahaan pesaing. Jika perusahaan menurunkan harga nominalnya, perusahaan juga menurunkan harganya.
- Oligopoli kolusif, termasuk berbagai jenis: kartel dan kepemimpinan harga nominal. Contoh kasus oligopoli adalah kartel. Kartel muncul ketika sekelompok perusahaan "harus bersaing satu sama lain dalam suatu industri, tetapi mereka setuju untuk mengoordinasikan kegiatan mereka dengan menambah atau mengurangi produksi, membagi wilayah, berkolusi dalam penawaran, dan praktik anti persaingan lainnya sehingga mereka dapat meningkatkan harga dan mendapatkan keuntungan di atas harga wajar.
Cara Pemaksimalan Pendapatan Perusahaan dalam Pasar Oligopoli tanpa Kolusi.
Â
Jika biaya marjinal (marginal cost) mula-mula yang dihadapi oleh seorang produsen oligopoli adalah MCo, maka agar diperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus beroperasi pada tingkat output dimana MC0=MR. Dalam kondisi yang demikian ini, jumlah output yang harus diproduksi adalah Q dengan harga jual adalah P.
Maka bentuk kurvanya seperti dibawah ini
C. KESIMPULAN
     Pasar monopolistik adalah pasar homogen, dimana produsen dan konsumen hanya saling memenuhi kebutuhan akan barang yang sama atau serupa, tetapi masing-masing produsen memiliki karakteristik produknya masing-masing.
     Pasar oligopoli mempengaruhi persaingan bisnis dan konsumen. Salah satu efek ini adalah mempersulit perusahaan baru untuk memasuki pasar. Ini karena industri yang muncul dari pasar oligopolistik ini biasanya membutuhkan banyak keterampilan padat modal dan kompetitif, membawa kualitas barang ke level baru dalam proses produksi. Efisiensi dicapai ketika suatu produk atau layanan diproduksi dalam skala besar.
     Perbedaan antara kedua pasar ini ialah pasar monopoli adalah pasar dengan penjual yang banyak,produk yang dijual memiliki karakteristik yang berbeda-beda, masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga, sedangkan pasar oligopoli memiliki lebih sedikit penjual yang menjual produk yang sejenis/homogen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H