Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Isra Miraj untuk Memperkuat Iman

11 Maret 2021   12:04 Diperbarui: 11 Maret 2021   12:14 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Masjidil Haram waktu pandemi /Saudi Press Agency - Sumber: Reuters.com

Nabi  mengalami peristiwa besar Isra dan Miraj pada hari Senin, malam tanggal 26 hingga 27 Rajab tahun 621 M.

Nabi mendapat kesempatan untuk melihat ruang tanpa batas, langit, surga dan neraka, yang tidak pernah dilihat manusia.

Mengapa perjalanan ke "Sidratul Muntaha" tidak langsung dimulai dari Masjid Haram di Mekah, tetapi melewati Baitul Maqdis lebih dahulu?

Tuhan mungkin menunjukan kepada kita betapa berartinya Masjidil Aqsa bagi umat manusia,   sebagai mengikuti jejak para nabi Ibrahim, Ismail, Ishak Yakub dan Isa yang mulai menyampaikan firman Tuhan kepada umat manusia di bumi palestina.

Masjidil Aqsa adalah ikatan masa lalu dan sekarang.

Jadi tidak ada alasan masjid dan tempat ini dikuasai Israel dan Jerusalem menjadi ibukotanya. 


Diriwayatkan dalam hadits shahih bahwa Rasulullah SAW dan shalat dua rakaat di Masjid Al-Aqsa.

Isra dan mikraj terjadi pada tahun kesepuluh kenabian, yang disebut "tahun sedih" dalam sejarah Islam, di mana putra tertua Nabi, Qasim, meninggal.

Bsgaimana disebut tahun sedih ? Pelindung dan saudara tercintanya Abu Thalib dan istri tercintanya Gadizah baru saja meninggal.

Umat Islam menderita akibat kekerasan dan penderitaan oleh  orang-orang kafir.

Cerita bagaimana perjalanan nabi tentu kita semua sudah hapal.Dari bertemu dengan para nabi sebelumnya, perjalanan yang dipandu oleh Jibril , melihat surga dan neraka dan makna yang kita terima sebagai manusia yang beriman.

Dari Israk dan Miraj ini Tuhan Yang Maha Esa berbicara untuk mewajibkan kita Shalat lima waktu sehari semalam

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun