Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Demokrat, Kiprah Para Pendiri

25 Februari 2021   08:29 Diperbarui: 25 Februari 2021   08:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto :Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Pastinya SBY cukup gerah dengan banyaknya hujatan dari luar dan dalam Demokrat, baik dari mantan PD atau yang masih mengaku jadi anggota PD, SBY keluar dengan peringatan keras.
......diusir , mintakan mereka berhenti merusak partai kita," kata SBY dalam sebuah video, Rabu (24/2/2021).

SBY yang cukup terkenal santun itu , mengingatkan, dalam menghadapi para kader atau pihak eksternal yang ingin melakukan kudeta, kader memakai cara-cara yang tidak melanggar hukum.

Sebelumnya ketua majelis tinggi partai Demokrat itu menyuarakan Partai Demokrat tidak dijual.

SBY tidak berbicara terkait isu kudeta Partai Demokrat,namun SBY meyakini, ada peran pihak istana dalam kudeta Partai Demokrat. Pihak istana yang dimaksud yakni Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, meski meyakini presiden tidak terlibat.

SBY Peringatkan Berbagai Pihak yang Ingin Ambil Alih Partainya: Partai Demokrat Not For Sale!

Menurut saya, keberanian SBY menurunkan penggantinya dinakhodai ,AHY adalah keberanian yang cukup luar biasa .

PDIP masih saja dinakhodai Megawati ,meski ada penerusnya seperti Puan dan satu lagi putranya yang laki laki duduk kepengurusan PDIP.Megawati sukses mengantarkan Puan ketampuk Ketua DPR.

Beberapa partai yang masih eksis pendirinya, tercatat Partai Gerindranya Prabowo , Tommy Soeharto partai Berkarya, Partai Nasdemnya Surya Paloh, dan Partainya Harry Tanoe dengan Perindo.

Partai yang pendirinya terlempar', mungkin adalah PAN yaitu Amien Rais, tidak lagi eksis dengan kekecewaan mendirikan partai ummat .

Partai Era Masyarakat Sejahteranya atau partai Emasnya Hasnaeni, Banyak politisi PD yang bergabung, tiba tiba melambung ketika max Sopacua menyatakan ikut dan mendeklarasasikan partai itu Desember 2020

Namun cuma beberapa bulan setelah itu ,Max Sopacua menyatakan keluar lagi.

Tidak mudah membuat partai baru, partai Demokrat saja tahun 2004 sebelumnya tidak diperhitungkan, namun secara mengejutkan muncul sebagai partai besar, setelah ada gesekan SBY dan PDIP dan alm Taufik Kiemas yang menuduh SBY kekanak kanakan .

Elektabilitas partai ini melonjak, konon adanya simpati publik yang menganggap SBY dizalimi sehingga sang Petahana Megawati , kalah dalam pilpres 2004 lalu. Kesuksesan SBY terus berlanjut sampai 2 periode. SBY-JK dan SBY-Boediono.

Partai Politik bisa eksis dan berhasil di Indonesia tidaklah mudah.

Golkar dengan Akbar Tanjung berhasil mempertahankan partai ini dari terpaan reformasi setelah jatuhnya Soeharto.

PDIP muncul sebagai pemenang, karena menuai simpati masyarakat yang merasa partai ini dipecundangi ( dizalimi?) dan sampai kini kokoh keberadaannya karena Megawati yang terus ada dipartai itu menjadi pemersatu.

Amien Rais, mendirikan Partai Amanat Nasional sebagai jawaban dari perjuangannya yang ber "darah darah" sebagai tokoh reformasi. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun