Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pembelajaran dari Silet dan Wiraswasta Kerupuk Kulit Pisang dan Buah

21 Januari 2021   11:06 Diperbarui: 21 Januari 2021   13:57 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu diperhatikan, kulit pisang yang sudah dipisahkan dari daging pisang tersebut tidak boleh lebih dari 4 jam .

Minyak jangan terlalu panas agar tidak menggelembung. Lalu, komposisi harus sesuai dengan takaran agar tidak keras camilannya.

Dari peneltian lain, sekian jenis pisang, kulit pisang yang paling bagus untuk dijadikan kerupuk adalah jenis pisang kepok. 

Sebenarnya  bukan kulit  pisang saja.  Sari Noviatsih, membuat keripik dari kulit buah dan caranya sama, kecuali kulit singkong. 

Produk keripik kulit pertamanya adalah kulit singkong.

"Singkong itu ada dua kulit, yang putih dan yang berwarna cokelat. Yang putih itu bisa dimasak oseng, otomatis juga bisa dibikin keripik," kata dia saat ditemui Solopos.com 

Pada dasarnya kulit singkong itu ada zat berbahaya, yakni sianida. 

Cara pengelolaannya agar zat tersebut bisa hilang dan akhirnya ia menemukan solusi untuk menghilangkan zat berbahaya tersebut.

Proses perendamannya membutuhkan waktu satu pekan. Setiap dua hingga tiga hari harus diganti air rendamannya, biar tidak busuk dan agar racunnya bisa hilang.

Untuk produk kulit buah lainnya relatif mudah, buah cukup dikupas kemudian direndam selama satu jam menggunakan kapur sirih agar kripik menjadi renyah atau kremes. 

Setelah direndam, direbus menggunakan air mendidih beberapa menit, kemudian ditaburi tepung kering dan siap digoreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun