DUDUK SINI, NAK!
Oleh: Ramdhani Nur
[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Sumber gambar: http://jambitourism.co.id/"][/caption]
Jauh jalan yang harus kau tempuhMungkin samar bahkan mungkin gelapTajam kerikil setiap saat menungguEngkau lewat dengan kaki tak bersepatu
Duduk sini, Nak dekat pada BapakJangan kau ganggu ibumuTurunlah lekas dari pangkuannyaEngkau lelaki kelak sendiri*
“Mau dijadiin restoran?”
“Ya. Pemberi modalnya sudah setuju dengan harga yang ditawarin.”
“Pasti lebih menguntungkan.”
“Semoga begitu.”
“Aku ambil barang-barangku dulu.”
“Sorry, Mar. Aku ikut prihatin, aku nggak bisa berbuat apa-apa lagi. Counter dan service hape baru semakin banyak di daerah sini. Modal mereka besar, sementara tempat kita semakin sepi. Daripada terus merugi mending banting usaha.”