Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangis Burung Prenjak

17 Januari 2012   13:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://media.photobucket.com/image/Prenjak/tatangnuryaman/cinenen-pisang.jpg

“Dia tidak mencintaiku.…”

“Jangan berpikir seperti itu. Tentu saja dia mencintaimu.” Inge mendongakkan wajah putrinya itu hingga terlihat sempurnalah wajahnya. “Dia ada di dirimu. Dia ada di matamu! Dia tak akan melakukan ini jika dia tak benar-benar mencintaimu. Dia ingin kau terus melihat dunia dan menghargai segala kehidupannya. Dia ingin kau tetap melihat prenjak-pernjak itu berlarian di sini. Hingga dia bisa ikut pula melihatnya bersamamu. Karena sesungguhnya dia memang ada di matamu!”

Mungkin karena Fawaizzah makin memahami kenyataannya, atau karena emosinya telah puas terlampiaskan, tangis itu hanya menyisakan isak kecil saja. Beginilah selalu semuanya berakhir. Inge menghela napas dalam-dalam, sehingga tangannya leluasa mendorong kursi duduk Fawaizzah ke ruang makan. Bekas luka amputasi itu masih terasa sakit jika digerakkan. Untung saja operasi matanya benar-benar berhasil.

“Pastinya kau lapar sekarang.”

****
*filosofi tentang prenjak itu sangat asal-asalan :D

Cirebon, 17 Januari 2012
Gambar diambil dari sini

Hari kelima 15HariNgeblogFF tema Ada Dia Di Matamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun