Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buang Hajat

28 Mei 2011   05:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Saya sudah sangat kebelet, Pak. Udah di ujung. Mau ke kali, dilarang sama petugas. WC umum sendiri belum selesai diresmikan. Jadi terpaksa saya buang di selokan ini. Maaf, Pak! Udah ndak tahan!”

“Halaah… Dasar Kampuuung! Hoeeek! Hoeeek…!”

Seorang wartawan manggut-manggut. Kameramennya berhasil mengabadikan adegan ini.

*****

Cirebon, 28 Mei 2011

Kembali ke satir.
Kisah ini hanya bohong belaka. Kisah yang setema sempat terjadi pada salah satu Bupati di Indonesia.
sumber gambar : www.detik.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun