Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Kutang di Dalam Mobil

10 Oktober 2010   05:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kutangmu ukuran berapa?" tanyaku serius.

"Iih, Bapak!" kernyitnya menjauh. "Kok nanyanya gitu?"

"Sorry, Mi! Ini masalah serius, hubungan pernikahan saya terancam bubar gara-gara kutang".

"Lha, terus hubungannya sama Ismi apa?"

"Ini!" Saya mengacungkan kutang sensasional ini di hadapannya.

"Idiiiih, Bapak!!!"

"Ini punyamu bukan?"

Matanya yang bercela itu melotot meneliti kutang yg kupegang. Cukup lima detik dia sudah mengambil keputusan. "Bukan!"

"Yakin?"

"Yakin, Pak! Saya nggak punya yang model begitu, lagian ukuran cupnya lebih kecil". Mataku terjebak jatuh ke dadanya. Sudah kuduga..! Eh, anu maksud saya, saya sudah percaya Hendra dan Ismi memang tidak berbuat apa-apa di dalam mobil kemarin. Meski mereka sedang dimabuk asmara, saya yakin mereka tidak berani muntah asmara di mobil saya. Sial! Kalau begini faktanya saya jadi kehilangan alibi. Penjelasan apa lagi yang tersisa dari misteri kutang ini. Semua sisi kecurigan sudah terkuak dan tidak menghasilkan apa-apa selain misteri baru. Ujung-ujungnya tetap saya yang tersudut. Tapi saya tidak boleh pasrah dan mengalah pada tuduhan itu. Kebenaran akan terangkat. Kebenaran akan menang. Saya akan mencarinya dimana pun dia berada. Hmm, tapi kalaupun sulit juga bertemu, sepertinya saya terpaksa harus memanipulasi kebenaran. Memang melanggar kaidah hukum. Tapi membiarkan saya terus terpidana itu malah jelas-jelas mengimpotensi hukum. Karena saya benar-benar tidak bersalah.

"Segitu aja, Pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun