Sekarang ia dihormati sebagai salah seorang pahlawan negara. Saat dulu para pemuda mulai bangkit semangat nasionalismenya, mereka tak pernah mempermasalahkan yang mana ideologi atau paham yang paling benar; apakah Islam atau Marxisme. Bahkan Soekarno sendiri pernah mencetuskan pemikirannya sendiri yang menggabungkan dan bertajuk jelas-jelas, 'Nasionalisme Islamisme dan Marxisme'! Tak ada satupun diantara mereka yang mengkafirkan satu sama lain karena apa yang mereka percayai, mereka semua bersatu untuk membebaskan rakyat dari kegusaran sehari-hari!
Andaikan saya seorang mahasiswa dan diberi kursi untuk duduk di sebelah Najwa, saya tak hanya membicarakan apa yang saya inginkan saja. Saya akan terus memperjuangkan apa yang saya aspirasikan untuk negara demi kepentingan rakyat. Namun sayangnya, memang, saya masih seorang pelajar---walaupun tak ada yang terlalu awal atau telat untuk dilakukan, terutamanya kalau ketika kita masih bekerja selama 12 jam di sebuah kantor dengan gedung bertingkat tinggi, meski sekiranya inilah kemewahan terakhir yang saya punyai.
09/02/2018 - Cipayung, Ciputat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H