Mohon tunggu...
Rambang Basari
Rambang Basari Mohon Tunggu... Freelancer - Enterpreneur

Menciptakan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya orang adalah impian saya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Energi Alternatif Masa Depan Indonesia, Berdasarkan Keunggulan Geografis

31 Desember 2015   15:08 Diperbarui: 31 Desember 2015   15:41 9773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ENERGI ALTERNATIF MASA DEPAN INDONESIA, BERDASARKAN KEUNGGULAN GEOGRAFIS

Energi sangat dibutuhkan dalam kehidupan setiap manusia. Baik sebagai pendukung rumah tangga, industri maupun transportasi. Pesatnya pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi, yang akhirnya sering menjadi problema bagi masyarakat karena membuat harga listrik menjadi mahal, biaya industri jadi tinggi, serta biaya transportasi yg semakin menguras pendapatan masyarakat. Oleh karena itu saya menulis artikel ini dengan diharapkan dapat bermanfaat dan meningkatkan kesadaran pemerintah dan masyarakat. Jika menurut para ahli energi ada yang salah, silakan di koreksi.

Tujuh Energi Alternatif Sesuai Kondisi Geografis Di Indonesia

Indonesia sendiri sebenarnya memiliki kelebihan geografis yang dapat dimanfaatkan untuk membangun 8 Alternatif sumber energi, selain energi fosil, seperti :

  1. Geotermal /Panas Bumi
  2. Air
  3. Angin
  4. Matahari
  5. Gelombang Laut
  6. Pasang Surut
  7. Biofuel

Akan tetapi sayangnya sampai saat ini pemerintah belum melakukan secara maksimal. Jika semua sumber energi alternatif ini kita gunakan maka biaya listrik rumah tangga akan menjadi murah, industri menjadi kompetitif dan transportasi juga akan lebih terjangkau melihat banyaknya kendaraan listrik yg diciptakan saat ini (dengan ketentuan Pemerintah membuat regulasi yang mempermudah produsen kendaraan listrik di banding kendaraan konvesional), sehingga ketergantungan energi fosil akan berkurang.

Mengapa Energi Alternatif Lebih Murah Dari Energi Fosil

Energi Fosil di Indonesia khususnya minyak bumi / petroleum sangat terbatas, sehingga mayoritas untuk konsumsi Indonesia masih mengandalkan impor, yang harus di beli dengan dolar. Selain itu harga minyak bumi juga tidak stabil sangat berpengaruh terhadap kondisi politik dunia. Jadi jika saat ini harga listrik di Indonesia Rp1.058 per kWh – Rp. 1.507 per kWh maka kemungkinan 5 atau 10 tahun kedepan bisa Rp. 2.000/kwh – Rp. 2.500/kwh. Selain itu saat jika saat ini harga Solar Rp 6.900,- dan Premium Rp. 7.400 di saat harga minyak dunia harga minyak dunia $36,59/barrel, bagaimana saat harga minyak dunia meningkat sampai $120 atau $150 per barrel. Harus di ingat minyak bumi di dunia ini jumlahnya sangat terbatas, dan hukum ekonomi selalu bergantung kepada supply dan demand.

Sedangkan dengan energi alternatif, Indonesia tidak perlu terpengaruh dengan naik turunnya harga minyak dunia, dan juga tidak terpengaruh terhadap nilai dollar. Dikarenakan energi-energi alternatif ini tidak perlu di beli karena energinya sudah tersedia atau dapat disediakan sendiri di Indonesia, serta supplynya juga sangat banyak. Dampak lainnya energi alternatif lebih minim polusi yang menyebabkan melemahnya kesehatan masyarakat maka secara continue energi ini dapat mengurangi beban biaya kesehatan masyarakat.

Sitem Kerja Energi Alternatif Yang Sesuai Geografis Indonesia

  1. Energi Panas Bumi

Energi panas bumi atau geothermal adalah sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi diyakini cukup ekonomis, berlimpah, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Namun pemanfaatannya masih terkendala pada teknologi eksploitasi yang hanya dapat menjangkau di sekitar lempeng tektonik, tetapi melihat kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung aktif, energi panas bumi adalah salah satu sumber energi yang sangat besar untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimiliki Indonesia antara lain: PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng (Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

Keuntungan Tenaga Panas Bumi, hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Sayangnya, walaupun di Indonesia memiliki cadangan panas bumi melimpah hingga 40 % cadangan panas bumi dunia, sumber energi terbarukan yang telah terbukti bersih ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.

  1. Energi Air

Energi air adalah salah satu alternatif bahan bakar fosil yang paling umum. Sumber energi ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki air. Saat ini, sekitar 20% konsumsi listrik dunia dipenuhi dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Ada 5 Cara membangun PLTA :

  1. PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river)

PLTA jenis ini memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik\

  1. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)

PLTA jenis ini menggunakan bendungan yang melintang disungai, yang bertujuan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.

  1. PLTA dengan menggunakan waduk (reservoir)

PLTA tipe ini mirip dengan prinsip PLTA yang menggunakan kolam pengatur. Cuma disini dibuatkan sebuah waduk yang dapat menampung air dalam jumlah besar, sehingga kapasitas pembangkitan energi listrik PLTA juga menjadi lebih besar lagi.

  1. PLTA jenis pompa – generator (pomped storage)

PLTA jenis ini membutuhkan dua buah kolam pengatur. Saat kebutuhan listrik meningkat, air akan dialirkan dari kolam pengendali atas dan ditampung di kolam pengendali yang bawah. Energi potensial aliran air inilah yang dimanfaatkan menjadi energi listrik. Sedangkan saat beban minimal, listrik yang dihasilkan pembangkit listrik lain digunakan untuk memompa balik air ke kolam penampung diatas untuk digunakan kembali saat dibutuhkan.

  1. PLTA Hydroseries

Konsep PLTA ini adalah dengan memanfaatkan aliran sungai yang panjang dan deras dari ketinggian tertentu. Dimana sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari satu bendungan yang diseri pada ketinggian tertentu untuk menghasilkan energy listrik yang lebih optimal.

Melihat banyaknya pegunungan dan ratusan aliran sungai dan anak sungai di Indonesia, membuat negara ini sebagai lokasi potential untuk pembuatan PLTA dan Di Indonesia juga sebenernya telah terdapat beberapa PLTA, seperti : PLTA Singkarak (Sumatera Barat), PLTA Gajah Mungkur (Jawa Tengah), PLTA Karangkates (Jawa Timur), PLTA Riam Kanan (Kalimantan Selatan), dan PLTA Larona (Sulawesi Selatan). Akan tetapi jumlahnya masih minim.

  1. Energi Angin / Bayu

Energi angin atau bayu adalah sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh angin. Kincir angin digunakan untuk menangkap energi angin dan diubah menjadi energi kinetik atau listrik. Pemanfaat energi angin menjadi listrik di Indonesia telah dilakukan seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) Samas di Bantul, Yogyakarta. Sebenarnya masih banyak potensi-potensi daerah yang dapat dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia

  1. Energi Matahari / Energi Surya

Energi matahari atau surya atau dikenal dengan solar system adalah energi terbarukan yang bersumber dari radiasi sinar dan panas yang dipancarkan matahari. Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di Indonesia antara lain : PLTS Karangasem (Bali), PLTS Raijua, PLTS Nule, dan PLTS Solor Barat (NTT). Selain dalam PLTS. Energi Matahari juga dapat digunakan oleh para pemilik gedung, hotel dan pemukiman, karena pembuatan sumber energi surya ini sudah jauh lebih murah dari 1 dekade lalu. Sebagia contoh Gedung KBTKE ESDM di cimanggis telah menggunakan tenaga surya.

  1. Energi Gelombang Laut

Energi gelombang laut atau ombak adalah energi terbarukan yang bersumber dari dari tekanan naik turunnya gelombang air laut. Indonesia sebagai negara maritim yang terletak diantara dua samudera berpotensi tinggi memanfaatkan sumber energi dari gelombang laut ini. Akan tetapi sayangnya sumber energi alternatif ini masih dalam taraf pengembangan di Indonesia. Sebagai contoh, perusahaan Firlandia Energi-AW menghasilkan alat energi ombak yang disebut WaveRoller, yang tergantung pada gelombang dasar laut untuk menghasilkan tenaga listrik.

Sebuah proyek energi kinetik ombak yang lain di Atlantik juga terdapat di New York, AS, yaitu Roosevelt Island Tidal Energy (RITE), yang saat ini telah membangkitkan 1.000 kilowatt energi hijau setiap hari. Jika Indonesia dapat memanfaatkan potensi geografisnya tentunya bangsa Indonesia dapat menikmati manfaat gelombang laut ini dengan tersedianya listrik murah, apalagi luas lautan di Indonesia mencapai 3.302.498 km2

  1. Energi Pasang Surut

Energi pasang surut air laut adalah energi terbarukan yang bersumber dari proses pasang surut air laut. Terdapat dua jenis sumber energi pasang surut air laut, pertama adalah perbedaan tinggi rendah air laut saat pasang dan surut. Yang kedua adalah arus pasang surut terutama pada selat-selat yang kecil. Layaknya energi gelombang laut, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam pemanfaatan energi pasang surut air laut. Sayangnya, sumber energi ini belum termanfaatkan.

Walaupun biaya pembangunan energi Pasang Surut, cukup besar, tapi energi Listrik tenaga pasang surut merupakan sumber energi yang sangat efisien, dengan efisiensi 80%, ini berarti bahwa efisiensi energi pasang surut hampir tiga kali lebih besar dari batubara dan minyak bumi yang memiliki efisiensi 30%, dan juga secara signifikan lebih tinggi dari efisiensi energi surya dan angin.

  1. Energi Biofuel

Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan berupa bahan bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti jarak, ganggang, dan kelapa sawit).

Bahan-bahan pembuatan energi ini bisa ditanam di lahan Indonesia yang subur dan cukup luas. Sehingga energi Biofuel ini sangat strategis di lakukan di Indonesia.

Membangun Energi Sesuai Kondisi Geografis

Melihat besarnya potensi kekayaan energi kita mengapa kita masih menggunakan energi fosil, baik untuk kebutuhan listrik maupun kendaraan. Jika kita negara seperti Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya tidak terlalu masalah, karena kondisi geografisnya membuat kesediannya sangat berlimpah disana. Akan tetapi kekayaan kita di energi sekarang ini bukanlah dari energi fosil, melainkan dari energi-energi alternatif yang disebutkan diatas, yang tersedia secara berlimpah di Nusantara ini.

Mengapa kita masih menggunakan energi fosil.

Masih diandalkannya energi fosil di Indonesia biasanya alasannya adalah karena :

  1. Biaya membangun pembangkit listrik alternatif lebih mahal
  2. Harus dibangun baru dan membutuhkan biaya besar.
  3. Pembangunan sarana pendukungnya juga membutuhkan biaya yang besar.

Solusi Mengalihkan Energi Fosil Ke Energi Alternatif

Peralihan energi tidak akan pernah terjadi tanpa ada keinginan kuat pemerintah dan legislatif, karena di butuhkan kebijakan dan regulasi dari pemerintah dan legislatif untuk mendorong pembangunan energi alternatif baik oleh pemerintah maupun investor swasta, seperti :

  1. Meningkatkan peran serta dan pendanaan LIPI maupun Kemenristek untuk meneliti lokasi-lokasi potensi energi alternatif di Indonesia serta teknologinya yang paling sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia.
  2. Membuat regulasi dan memberikan subsidi pajak terhadap pembangkit-pembangkit listrik energi alternatif.
  3. Lebih mempermudah izin-izin pembangunan dan peng-operasionalan pembangkit energi alternatif dibandingkan pembangkit energi fosil.
  4. Membuat regulasi yang lebih memudahkan masuknya kendaraan lsitrik dari pada kendaraan konvesional, sehingga akan meningkatkan demand terhadap energi listrik yang secara otomatis akan memicu ketetarikan investor untuk ber-investasi di Indonesia.
  5. Menetapkan harga beli pemerintah atau PLN terhadap energi alternatif lebih mahal atau setidaknya sama dengan harga energi fosil , sehingga meningkatkan ketertarikan investor untuk berpartisipasi.
  6. Pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik di SPBU pertamina. Selain lahannya sudah tersedia, juga agar tidak merugikan salah satu BUMN terbesar di Indonesia ini.
  7. Memposkan APBN setidaknya untuk 1 pembangkit energi alternatif per tahunnya.

Berikut sedikit penulisan saya mengenai Energi Alternatif Masa Depan Indonesia, Berdasarkan Keunggulan Geografis. Semoga kedepan pemerintah kita dapat mewujudkan energi yang murah dan ramah lingkungan untuk Indonesia, serta kita sebagai masyarakat juga sadar bahwa peralihan sumber energi tidaklah murah, akan tetapi akan lebih efesien, lebih murah, dan lebih ramah lingkungan di masa depan. Oleh karena itu sangat diperlukan dukungan oleh masyarat dalam terciptanya peralihan sumber energi fosil ke sumber energi alternatif. Apabila dari para ahli energi memiliki masukan yang berbeda atau ingin menambahkan, saya sangat terbuka untuk itu. Terima Kasih.

Rambang Basari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun