Dengan ini ebenstein mengatakan bahwa perbedaan antar komunisme dan fasisme adalah komunisme cara paksaan untuk mengindustrialisasikan masyarakat terbelakang sedangkan fasisme cara paksaan untuk mengatasi konflik -- konflik dalam masyarakat industry maju. Karena fasisme menarik minat dua kelompok secara khusus, pertama system itu menarik sekelompok kecil industriawan (industrialist) dan tuan tanah yang bersedia membiayai gerakan -- gerakan fasis dengan harapan bahwa system itu dapat melenyapkan serikat -- serikat buruh bebas. Yang kedua bagi fasisme dan secara kuantitas sangat penting, datang dari kelas menengah bawah (lower middle class) terutama di kalangan pegawai negeri. Para pegawai negeri merasa cemburu dengan perusahaan -- perusahaan besar. Dengan cara yang lihai fasisme memanfaatkan propaganda melawan perusahaan -- perusahaan besar.
Kelompok sosial yang lain yang sangat rentan dengan propaganda fasisme adalah kelompok militer, bahkan Negara demokrasi yang sudah mapan, personil militer yang professional cenderung untuk meremehkan kedisplinan dan persatuan. Kalau demokrasi melemah, penyimpangan profesi dalam tubuh militer ini akan menjadi bencana politik. Namun demikian dapat di tegaskan bahwa kelompok militer sering memainkan peranan utama dalam menyingkirkan pemerintahan yang fasis atau pemerintahan dictator lainnya.
Akar - Akar Psikologis Totaliterisme
Di Negara -- Negara jepang dan jerman tradisi oteriter telah mendominasi selama berabad -- abad sementara filasafat demokrasi tunas dan rapuh. Karena itu seorang warganegara jerman atau jepang tidak akan menolak kecendrungan -- kecendrungan fasis dan mungkin saja mereka menganggapnya sesuai dengan masyarakatnya. Analisis kediktatoran politik telah di pusatkan pada motivasi -- motivasi yang mendorong para pemimpin yang bersifat dictator seperti nafsu yang mengebu -- gebu untuk meraih kekuasaan dan hasrat yang sadis untuk mendominasi. Para pengikut dan warganegara dari suatu kediktatoran hanya dianggap sebagai "korban -- korban" yang secara kebetulan yang terjerumus kedalam nasib yang malang dibawah pemerintahan yang menindas.
Sikap ketergantungan dan kepatuhan dalam masyarakat totaliter, komunisme dan fasisme memberikan kepada seorang rasa aman yang dibutuhkan . namun demikan sikap -- sikap itu menyangkal adanya kebutuhan yang mengungkapkan atau mengaktualisasi diri pribadi yang tertanam jauh dalam lubuk hati manusia sebagai kebutuhan akan rasa aman itu sendiri, karena dorongan -- dorongan kebutuhan tersebut tidak mendapat penyaluran maka sikap -- sikap kejiwaan itu berubah menjadi rasa permusuhan dan agresi yang tertekan . untuk penyalurannya fasisme justru menawarkan dua jalur, jalur pertama untuk mereka yang berkuasa dan jalur kedua untuk mereka yang dikuasai. Dalam tubuh aparat partai dan pemerintahan yang bersifat dictator terdapat pola sikap yang khas, dimana dalam hubungan dengan atasan orang membungkukan badan dan terhadap bawahan orang melakukan penindasan . hanya pemimpin yang tidak perlu membungkukan badan di depan siapapun.
Penyelesaian yang ditempuh oleh para dictator totaliter ini adalah mengarahkan atau menyalurkan rasa permusuhan yang laten dari rakyat untuk melawan musuh -- musuh yang nyata ataupun yang imajiner, bagi kaum komunis yang menjadi musuh adalah kaum borjuis para pengikut  Trotsky, tito atau para pengusaha -- pengusaha di wall street. Pada mulanya hitler memilih bangsa yahudi dalam kamar -- kamar gas. Kemudian musuh -- musuh baru yang mengantikan kaum yahudi, yaitu inggris, AS, Churchill,  Roosevelt, bolshevisme dan gereja.
TEORI DAN PRKATEK FASISME
Doktrin dan Kebijaksanaan
Meskipun fasisme seperti komunisme merupakan gerakan yang timbul di mana -- mana tetapi fasisme tidak memiliki pernyataan yang mengikat tentang prinsip -- prinsip seperti yang dimiliki komunisme. apalagi saat ini tidak ada lagi Negara yang mendalangi persengkolan fasis sedunia. Selama rezim Nazi (1933 -- 1945) jerman menjadi Negara fasis yang paling kuat, dan fasisme dunia sebagian besar dibina, dibiayai, dan diilhami oleh otak dan uang bangsa jerman. Sejak kekalahan Negara -- Negara poros fasis (jerman, jepang, dan italia) dalam perang dunia ke II, tidak pernah muncul lagi Negara fasis yang berpengaruh. Spanyol dan argentina tidak pernah memiliki pengaruh global seperti yang dimiliki Nazi Jerman sampai tahun 1945.
Ketiadaan pernyataan tentang prinsip -- prinsip fasis yang mengikat dan diakui secara universal bukanlah dalam pengertian yang mutlak, dalam arti tidak ada sama sekali. Msekipun tidak ada manifesto fasis dengan otoritas yang tak dapat deperdebatkan oleh kelompok fasis sendiri, namun tidak sulit untuk menemukan unsure -- unsure pokok dalam pandangan fasis :
Ketidakpercayaan pada keampuhan nalar.
