Mohon tunggu...
43223110060 Rama Raydinata
43223110060 Rama Raydinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana 1 Akuntansi - NIM 43223110060 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integritas Sarjana dan Aplikasi Moral Kantian

16 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kant berpendapat bahwa dunia di mana setiap orang berbohong akan menjadi dunia yang tidak fungsional, di mana kepercayaan antara individu runtuh, sehingga tindakan berbohong tidak dapat dijadikan prinsip universal.

Menghormati Martabat Manusia

Kant juga menekankan bahwa manusia harus diperlakukan sebagai tujuan pada dirinya sendiri, bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan lain. Ini berarti bahwa kita tidak boleh menggunakan orang lain hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan kita sendiri, tanpa mempertimbangkan hak, martabat, dan otonomi mereka. 

Prinsip ini merupakan salah satu fondasi penting dalam hak asasi manusia modern, karena menekankan nilai intrinsik dari setiap individu. Setiap orang memiliki nilai moral yang melekat, bukan karena manfaat mereka bagi orang lain atau masyarakat, tetapi karena mereka adalah makhluk rasional yang mampu menentukan nasib mereka sendiri.

Dalam hal ini, Kant menentang pandangan utilitarianisme yang berpendapat bahwa nilai moral tindakan didasarkan pada kemampuan mereka untuk menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi jumlah orang terbesar. Bagi Kant, ada prinsip-prinsip moral yang absolut yang tidak bisa dilanggar, bahkan jika melanggarnya bisa menghasilkan manfaat yang lebih besar. 

Misalnya, meskipun berbohong untuk menyelamatkan nyawa seseorang mungkin tampak benar menurut utilitarianisme, dalam pandangan Kant, berbohong tetap salah karena melanggar prinsip kebenaran universal dan menggunakan orang lain sebagai sarana untuk mencapai tujuan.

Otonomi Moral dan Kebebasan

Bagi Kant, moralitas tidak hanya soal mengikuti aturan atau hukum eksternal. Moralitas sejati datang dari dalam diri individu yang rasional. Orang yang bermoral adalah orang yang bertindak sesuai dengan hukum moral yang mereka berikan kepada diri mereka sendiri melalui proses pemikiran yang rasional. 

Ini adalah gagasan otonomi moral, di mana individu memiliki kebebasan untuk membuat keputusan moral berdasarkan prinsip-prinsip rasional, bukan karena tekanan eksternal atau dorongan emosional.

Dalam konteks ini, kebebasan sangat penting bagi Kant. Menurutnya, manusia adalah makhluk yang rasional dan otonom, yang mampu membuat keputusan moral sendiri. 

Kebebasan ini bukan berarti kebebasan melakukan apa saja tanpa batasan, melainkan kebebasan untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang rasional dan dapat diterima oleh akal budi. Kebebasan dan otonomi ini juga mendasari pandangan Kant tentang martabat manusia. Setiap individu memiliki martabat yang harus dihormati karena kemampuan mereka untuk bertindak secara rasional dan otonom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun