Misalnya, dalam proyek penelitian bersama, setiap peneliti harus diberikan pengakuan yang setara atas kontribusinya, tanpa ada yang dieksploitasi atau dikesampingkan demi ambisi pribadi. Setiap sarjana memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa hak-hak dan martabat koleganya dihormati sepanjang proses kerja sama, mulai dari pembagian tugas hingga publikasi hasil penelitian.
Selain itu, prinsip kewajiban moral Kant juga relevan dalam menjaga integritas dalam hubungan profesional. Kant menekankan bahwa tindakan moral harus didasarkan pada kewajiban dan aturan universal yang berlaku untuk semua orang.Â
Dalam hal ini, seorang sarjana harus bertindak jujur dan adil dalam setiap interaksi dengan kolega, tidak melakukan tindakan yang dapat merusak hubungan profesional atau mengorbankan integritas moral. Misalnya, sarjana tidak boleh menyebarkan informasi yang salah atau menipu rekan sejawat demi keuntungan pribadi, karena tindakan semacam itu tidak dapat diterima sebagai aturan yang universal.
Kompetisi yang sehat di dunia akademik sering kali mendorong sarjana untuk berprestasi lebih baik, tetapi dalam beberapa kasus, kompetisi dapat berubah menjadi persaingan yang tidak sehat. Prinsip Kantian mengajarkan bahwa meskipun kompetisi itu penting, tidak boleh mengorbankan kewajiban moral untuk saling menghormati dan bersikap adil.
 Seorang sarjana yang mengikuti prinsip Kantian akan selalu memastikan bahwa dalam persaingan untuk mendapatkan dana penelitian, publikasi, atau promosi jabatan, mereka tetap mematuhi aturan etis dan tidak menjatuhkan atau merugikan kolega mereka. Mereka akan fokus pada keunggulan intelektual dan profesional tanpa melupakan kewajiban moral terhadap rekan-rekan mereka.
Lebih jauh lagi, etika Kantian mendorong keterbukaan dan transparansi dalam komunikasi dengan rekan sejawat. Kolaborasi ilmiah, misalnya, seringkali melibatkan perdebatan akademik dan diskusi kritis yang membutuhkan kejujuran intelektual.Â
Seorang sarjana yang berpegang pada prinsip Kantian akan terbuka terhadap kritik konstruktif, tidak menutupi kesalahan, serta bersedia mengakui jika mereka salah. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap martabat rekan sejawat serta integritas ilmiah yang mereka junjung tinggi.
Dengan mematuhi moralitas Kantian dalam interaksi dengan rekan sejawat, sarjana tidak hanya menjaga reputasi pribadi dan profesional mereka, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya lingkungan akademik yang sehat, kolaboratif, dan bermartabat.
4.1. Kerjasama dalam Penelitian dan Publikasi
Banyak proyek penelitian melibatkan kerjasama antara beberapa sarjana, baik di dalam institusi yang sama maupun dari berbagai institusi yang berbeda. Dalam konteks ini, penting bagi setiap sarjana untuk menghormati hak dan kontribusi rekan-rekan mereka. Misalnya, ketika bekerja dalam tim, setiap anggota harus dihargai atas kontribusi mereka, dan semua hasil publikasi harus mencantumkan kredit yang sesuai.Â
Menurut Kant, memperlakukan rekan sejawat sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi, seperti mengabaikan kontribusi mereka atau memanipulasi hasil penelitian, adalah tindakan yang melanggar prinsip moral.