3. Penerapan Moralitas Kantian dalam Pengajaran
Selain menjalankan penelitian, banyak sarjana juga bertanggung jawab untuk mengajar dan mendidik generasi berikutnya. Pengajaran merupakan area lain di mana moralitas Kantian sangat relevan.Â
Seorang sarjana tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan moralitas mahasiswanya. Dalam hal ini, Kant memberikan prinsip-prinsip penting yang dapat membantu sarjana menjaga integritas dan moralitas dalam pengajaran.
3.1. Kewajiban Memberikan Pendidikan yang Berkualitas
Menurut Kant, setiap orang harus menjalankan kewajibannya tanpa memikirkan kepentingan pribadi. Dalam konteks pengajaran, ini berarti bahwa seorang dosen atau pengajar memiliki kewajiban moral untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada mahasiswanya, tanpa memandang apakah tugas tersebut memberikan keuntungan langsung bagi mereka atau tidak.
 Seorang dosen yang berintegritas tidak akan mengabaikan persiapan untuk mengajar atau memberikan pengajaran yang tidak memadai hanya karena mereka merasa lelah atau kurang termotivasi. Sebaliknya, mereka akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk membantu mahasiswanya mencapai potensi penuh mereka.
Moralitas Kantian menuntut bahwa pengajaran harus didasarkan pada rasa tanggung jawab dan kewajiban untuk membentuk individu yang bermoral dan berpengetahuan
. Setiap tindakan pengajar, mulai dari menyusun kurikulum hingga memberikan ujian, harus dilakukan dengan itikad baik dan komitmen untuk memberikan pendidikan yang adil dan bermanfaat bagi mahasiswa.
3.2. Penghormatan terhadap Martabat Mahasiswa
Etika Kantian menekankan pentingnya menghormati martabat setiap individu. Dalam pengajaran, ini berarti bahwa seorang sarjana harus selalu memperlakukan mahasiswanya dengan hormat dan menghargai mereka sebagai individu yang memiliki nilai dan martabat yang sama.Â
Seorang dosen yang berintegritas tidak akan memanfaatkan mahasiswanya untuk keuntungan pribadi, seperti memaksa mereka melakukan pekerjaan di luar kewajiban akademik atau memberikan perlakuan yang tidak adil berdasarkan preferensi pribadi.