Batik Maya adalah UMKM yang bergerak di bidang manufaktur memproduksi kain batik dan juga seragam batik. Lokasi dari UMKM ini ada di Jl. Ki Ageng Mangir No.Gang 2, RT.003/RW.006, Penumping, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pemilik dari UMKM ini adalah Ibu maya, menurut informasi yang didapat Batik Maya sudah berjalan selama 24 tahun lamanya. Umumnya pada UMKM seperti ini, mereka tidak menerapkan konsep akuntansi manajerial pada setiap kegiatan usahanya. Padahal konsep ini sangat penting, contohnya kita dapat menerapkan pelaporan segmen jika sebuah UMKM memiliki 2 produk atau lebih. Kita bisa mencari tahu produk mana yang lebih optimal untuk dijalankan. Sekarang mari kita lihat bagaimana jika kita menerapkan salah satu konsep akuntansi manajerial pada sebuah UMKM? Apa dampak dari penggunaanya terhadap UMKM tersebut?.
Bagaimana Pandangan Akuntansi Manajerial Pada UMKM Batik Maya
Batik Maya sudah menjalani kegiatan usahanya selama 24 tahun lamanya. UMKM yang bergerak pada manufaktur pembuatan kain batik dan seragam batik ini menghadapi berbagai macam tantangan dalam kegiatan usahanya. tantangan yang dihadapi yaitu seperti keadaan dimana terdapat biaya yang keluar terlalu banyak sehingga dapat menurunkan profitabilitas usaha, lalu kesulitan dalam menentukan alokasi sumber dayanya ke produk mana yang akan di ekspansi dan difokuskan sebagai produk utama dalam kegiatan usahanya. dalam hal ini manajer Batik Maya menghadapi tantangan dalam mencari produk mana yang memiliki kinerja paling maksimal. Adapun analisis dari perspektif akuntansi manajerial adalah sebagai berikut
Menerapkan analisis Laporan Laba Rugi Segmen. Pelaporan segmen adalah metode untuk mengelompokkan kinerja finansial perusahaan berdasarkan unit bisnis atau lini produk tertentu. Manajemen Batik Maya perlu menerapkan analisis ini, untuk melihat produk mana yang memberikan kontribusi laba terbesar untuk perusahaanya. Dan apakah penjualan dari satu produk masih bisa menutupi penjualan dari produk lainnya atau tidak.
Penerapan Akuntansi Manajemen Melalui Pelaporan Segmen Pada UMKM Batik Maya
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat menyusun pelaporan segmen. Pelaporan segmen dapat dilakukan menggunakan 2 metode yang berbeda yaitu Variable Costing dan Full Costing. Disini pelaporan segmen yang akan digunakan adalah menggunakan metode variable costing saja. Langkah langkahnya adalah :
- Mencari segmen dari produk yang ada pada UMKM Batik Maya. Pastikan jika kedua segmen ini benar benar berbeda dan datanya terpisah
- Mengklasifikasikan biaya, pisahkan biaya variable dan biaya tetap. Biaya variable adalah biaya yang berubah seiring meningkatnya volume aktivitas. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah walaupun volume aktivitas meningkat.
- Setelah mengklasifikasikan biaya. Hitung margin kontribusi dari masing masing produk dengan cara (Penjualan -- Total Biaya Variabel).
- Setelah dihitung margin kontribusinya, alokasikan biaya tetap langsung pada masing masing segmen. Lalu hitung laba segmen dengan cara ( margin kontribusi -- biaya tetap langsung).
- Pisahkan biaya tetap bersama. Biaya tetap ini tidak dibebankan ke masing masing segmen. Biaya ini ditotal lalu dialokasikan ketika laba kedua produk telah dihitung.
Setelah melakukan Observasi dan wawancara dengan pihak Batik Maya. Laporan laba rugi segmen disajikan menggunakan Metode Variable Costing sebagai Berikut (selain penjualan, angka ditulis dalam satuan Rupiah) :
Rasio Biaya Variabel dari Produk Kain batik
384,275,000 : 475,000,000 = 0,809 atau 80,9%
Rasio Biaya variabel dari produk Seragam Batik
2,464,310 : 5.400.000 = 0.4563 atau 45,63%
Setelah Melakukan Pelaporan segmen menggunakan metode Variable Costing pada UMKM. Ditemukan Bahwasannya Produk dari Kain batik ini memiliki memiliki kontribusi laba terbesar, bahkan perbandingannya dengan Produk Seragam batik terpaut jauh sekali. Kinerja dari produk kain batik juga tidak bisa dikatakan jelek, karena dari data diatas produk seragam batik juga menunjukan nilai profit yang positif hanya saja memiliki volume penjualan yang masih tergolong sedikit. Â Hal tersebut juga menjadi acuan jika produk kain batik ini menjadi produk utama karena memiliki data penjualan terbesar. Walaupun masing masing produk memiliki laba positif, namun produk batik seragam memiliki rasio biaya yang lebih rendah. Ini menunjukan jika produk kain batik lebih efisien dalam pengelolaan biayanya.
Dari data laporan laba rugi tersebut ada beberapa rekomendasi keputusan yang bisa diambil untuk meningkatkan kinerja UMKM batik Maya yaitu seperti:
- Melihat produksi seragam batik yang begitu terpaut jauh dengan kain batik, rancang strategi pemasaran yang agresif untuk meningkatkan volume penjualan seragam.
- Opsi kedua adalah memfokuskan penjualan pada kain batik, karena dari sinilah laba terbesar berasal.
- Pertimbangkan juga beberapa biaya yang mungkin masih bisa dikurangi agar dapat memaksimalkan lagi laba dari masing masing produk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI