Contoh saja seperti mempelajari pernak-pernik pakaian adat jawa yang kaya akan makna dalam bentuknya. Akan menjadi sangat sulit jika hanya sekedar dibaca ataupun Cuma ditonton sekilas saja. Dengan seni menggores kertas kosong dengan berbagai warna akan mengurangi tekanan stress seseorang. Pikiran akan menjadi lebih segar dan kreatif. Mengingat dengan seni jiwa menjadi lebih bebas dan merdeka.
Sehigga dari rasa merdeka tersebut, maka proses "transfer of knowledge" tentang budaya akan berlansung secara efektif walaupun diterpa marabahaya pandemi COVID-19.
Dan juga dengan memainkan peran media sosial, penulis yakin akan gagasan "belajar bukan untuk membaca, tapi membaca ada bagian belajar" yang tertuang dalam buku Literasi Menggerakan Negeri akan tercapai
"budaya bangsa hidup di hati rakyatnya"
Begitulah kurang lebih pernyataan singkat dari Mahatma Gandhi akan pentingnya unsur rakyat. Mengingat budaya hanyalah sekedar alat yang menunggu para rakyat untuk memainkanya. Jika rakyat dibatasi untuk mengaksesnya, maka apa yang dinamakan budaya hanya akan menjadi pajangan saja. Oleh karena itu jiwa masyarakat harus diolah secara kreatif walaupun terbatas secara sosial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H