Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Jarang Percaya Sejarah?

23 November 2024   00:35 Diperbarui: 23 November 2024   00:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didalam buku Novelnya Leila Salikha Chudori yang bertajuk 'Namaku Alam'. Terdapat sebuat pertanyaan yang dilontarkan Ibu Umayani. 

"Mengapa Kita Jarang Percaya Pada Sejarah?" 

Seketika saya langsung mengerutkan kening diiringi bola mata yang tersistemik menatap langit-langit.

Pertanyaan ini sangatlah menarik, sehingga saya pun berhenti sejenak membaca, lalu memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut.

Saya sempat berfikir "Apakah iya, kita jarang percaya pada sejarah?" 

"Kenapa bisa ?" 

"Lalu, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kita tidak percaya pada sejarah?"

Pikiranku seketika langsung menerobos mesin waktu, yang dimana pada saat itu aku tengah duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Saya selalu aja menerima, meyakini dan mempercayai segala informasi-informasi yang hadir tanpa ragu disampaikan oleh para guru. 

Namun, setelah membaca berbagai referensi buku (termasuk buku ini), diskusi dengan teman-teman dan menonton berbagai tayangan sejarah. Saya mulai tersadarkan, ibarat sebuah puzzle yang telah mengisi kekosongan. 

Bahwa dalam melihat sejarah, kita tidak bisa memukul rata antara hitam dan putih. Karena didalamnya terdapat campur tangan dengan berbagai kepentingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun