Menjadi seorang pemimpin tidak hanya memikirkan visi misi organisasi saja, melainkan lebih dari itu, menjalin hubungan terhadap sesama, salah satunya dengan menumbuhkan rasa empati. Henry Gruland seorang direktur utama Definitive computer services menyampaikan bahwa menjadi seorang pemimpin adalah lebih dari sekedar ingin memimpin. Pemimpin memiliki empati terhadap orang lain dan kemampuan untuk menemukan hal-hal yang terbaik dalam diri orang lain, bukan yang terburuk.
Pemimpin memiliki empati terhadap orang lain.
Begitupun seperti yang dikatakan oleh Albert Einsten, manusia diciptakan kemuka bumi memiliki tujuan yang ilahi. Namun dari sudut pandang lain, bahwa manusia ada di bumi demi kepentingan manusia lainnya.
3. Memiliki kemampuan untuk membantu orang lain.
Seorang pemimpin akan diikuti oleh para anggotanya, apabila ia memfokuskan pada apa yang dapat ia berikan terhadap mereka, bukan apa yang ia peroleh dari mereka. Hal ini merupakan landasan yang baik untuk membangun hubungan.
Menurut hemat saya, John C Maxwell didalam bukunya ini, memberikan pesan kepada kita untuk lebih memperhatikan hubungan terhadap sesama terlebih dahulu, sebelum memperhatikan pada hal-hal lainnya.
Pernah suatu ketika, saya dihadapkan pada suatu permasalahan mengenai tidak berjalannya kegiatan yang akan kita garap. Hal itu terjadi karena ketua pelaksana tidak memiliki gairah semangat dalam menjalankan tugasnya, sehingga berdampak besar pada seluruh aspek kepanitiaan lainnya.
Setelah saya mencoba mengajak ngobrol denganya berdua, ternyata hal itu dikarenakan faktor anggapan tugas atau beban kerja yang terlalu berat dan merasa kebingungan bagaimana cara mengatasi beban yang ia rasakan tersebut.