Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bedah buku: Seni Menipu ala Sun Tzu

28 Januari 2021   01:50 Diperbarui: 28 Januari 2021   02:05 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Inkuri.com

"Didalam pertempuran dilarang menyerang orang yang lebih tua atau terus menyakiti seorang musuh yang telah terluka sebelumnya. Penguasa yang masih punya nurani tidak akann membantai kota, menyergap tentara, atau menyiagakan tentara sepanjang musim, demikian juga seorang pangeran yang baik tidak akan melakukan penipuan; ia tidak akan mengambil keuntungan secara curang dari musuhnya"

Pelajaran yang dapat diambil dari pernyataan tersebut adalah sekalipun musuh sudah ditaklukan, bukan berarti kita seorang pemenang dari pertempuran bisa melakukan apa saja kepada musuh. Tetap kita harus menghargai, menghormati, menegakkan norma-norma, etika, kesopanan dan rasa kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi. Karena yang membedakan hal tersebut adalah terletak dari menang dan kalah,secara hakikat semua sama yakni manusia.

3.Nilai Kemanusiaan pada halaman 44-45

Tzu Fan :"Bagaimana keadaan negaramu?".

Hua Yuan :"Kami kelelahan! Kami bertukar anak dan memakannya menguliti dan memasak tulang-tulangnya"

Tzu fan :"Wah! kesulitan yang luar biasa! padahal saya pernah mendengar bahwa dalam negara yang terkepung mereka menjejali kuda mereka yang gemuk dengan gandum dan biarkan musuh menemukannya, nah bagaimana anda bisa sedemikian juju, Tuan ?"

Hua-Yun :"Saya telah mendengar bahwa orang yang luhur, jika melihat orang kedukaan orang lain saja ia sudah merasa haru, sementara orang yang kejam, jika melihat kemalangan menimpa orang lain maka ia akan menikmatinya, saya melihat tampaknya anda orang yang berbudi luhur dan itulah sebabnya saya berkata jujur".

Tzu fan :"Memang demikian,semoga anda bisa mempertahankan diri, tentang kami hanya punya ransum untuk 7 hari."

Pesan yang dapat diamil dari dialog Tzu fan dan Hua-yuan adalah seseorang yang bernama Hua-Yuan yang mempercayai setiap orang yang ditemuinya adalah orang yang berbudi luhur, sehingga apa yang dikatakannya itu jujur tanpa ada yang disembunyikan sekalipun membicarakannya kepada musuhnya sendiri. Dengan begitu atas kejujurannya itu musuh Hua-Yuan yang bernama Tzu fan merasa terharu, iba atas nasib negara Hua-Yuam yang sedang terjadi dan Tzu fan menghormati atas kejujuran Hua-yuan atas situasi dan kondisi yang menimpa negaranya.

4.Nilai Edukatif  pada halaman 45

Tzu fan melapor kepada raja Chuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun