Saya mulai merasa semakin khawatir karena setiap kali saya top-up, selalu ada alasan baru yang membuat saya tidak bisa menarik uang saya. Saya pun semakin frustasi, namun masih ada orang lain yang menghubungi saya dan memberi tahu bahwa mereka juga mengalami hal yang sama. Orang tersebut bahkan menunjukkan bukti transfer yang menunjukkan bahwa setelah melakukan pinjaman untuk top-up, dia berhasil menarik uangnya. Saya merasa ragu, tetapi karena sudah terlanjur mengeluarkan uang, saya mencoba untuk percaya dan melakukan top-up lagi.
Namun, pada akhirnya, saya menyadari bahwa ini semua hanyalah sebuah penipuan. Setiap kali saya melakukan transfer, selalu ada alasan baru mengapa uang saya tidak bisa ditarik. Semua alasan itu semakin tidak masuk akal, dan akhirnya saya menyadari bahwa saya telah kehilangan semua uang yang saya top-up.
Dari cerita narasumber saya, saya harap para pembaca bisa lebih berhati-hati dan tidak mudah terjebak dalam penipuan seperti yang narasumber saya alami. Saya berharap juga cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang agar tidak terpengaruh oleh iming-iming keuntungan yang tidak realistis dan selalu berhati-hati saat menerima tawaran-tawaran yang mencurigakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H