Mohon tunggu...
Ramadhani Adjar Mustaqim
Ramadhani Adjar Mustaqim Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa Universitas Siber Asia

I like playing games and watching movies

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Konflik Ojol dan Customer

12 Juli 2022   22:40 Diperbarui: 12 Juli 2022   22:48 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik yang terjadi antara customer dan driver Ojol ini sebenarnya tergantung dari masing-masing pihak dan seberapa besar mereka dapat mentoleransi kesalahan dari pihak lain. Hal ini kembali ke pribadi masing-masing orang. Ada orang yang dapat mentoleransi kesalahan orang lain dan ada juga orang yang tidak dapat mentoleransi sama sekali kesalahan orang lain. Seharusnya kita sebagai manusia dapat saling memahami satu sama lain agar dapat terhindar dari konflik ini.

 Dari pihak customer seharusnya dapat memahami dan mengerti kepada driver Ojolnya karena mereka sebenarnya cuman ingin melakukan yang diperintahkan oleh aplikasi tersebut dan terkadang mereka kurang memahami atau kurang memperhatikan petunjuk di aplikasi tersebut, karena sebenarnya dalam aplikasi tersebut sudah jelas terlihat apa saja yang perlu dilakukan oleh driver Ojol dan kemana tempat mengantar pesanan tersebut. 

Hal ini juga bisa disebabkan karena driver Ojol yang gaptek maka mereka akan kesulitan memahami aplikasi tersebut. Maka sebagai customer sudah sepatutnya bersikap toleransi dan memahami driver Ojol. Dan juga dari pihak driver Ojol, mereka juga sebenarnya dapat bertanya ke customer apabila mereka kurang paham tentang apa yang customer pesan, seperti detail pesanannya seperti apa, detail lokasi pengantarannya, dan lain sebagainya.

Hal ini juga tentunya tidak dapat diatur sedemikian rupa sehingga driver Ojol selalu dapat rating yang tinggi. Seharusnya menurut saya untuk pemberian rating oleh customer itu jangan pernah memberi rating paling rendah, 

sehingga apabila misalnya pelayanan Ojolnya tidak sesuai ekspektasi kita, maka setidaknya rating yang kita berikan yaitu rating menengah dan tidak rating paling rendah, lalu dapat kita berikan komentar ke pelayanannya apa saja yang dapat ditingkatkan lagi sehingga Ojol dapat melihat review dari customernya dan dapat meningkatkan pelayanannya kedepan lagi. Jadi tidak perlu customer memberikan rating rendah karena hanya dapat menimbulkan konflik saja. 

Karena ada kejadian pada suatu malam customer memesan makanan lalu setelahnya memberikan rating 1 karena hanya dia marah sesaat saja, sehingga dikemudian hari, kumpulan driver Ojol berkumpul dirumahnya customer tadi dan menuntut hal tersebut yang dilakukan terhadap rekan sesama Ojolnya tersebut. Akhirnya customernya tadi pun meminta maaf karena dia telah merendahkan driver Ojolnya tersebut.

Tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi pada diri kita. Menurut pendapat saya, kita sebagai manusia jangan pernah merendahkan orang lain meskipun orang lain tersebut dibawah kita karena sebagai sesama manusia kedudukan kita semua sama. Tidak ada bedanya antara seorang manajer di perusahaan dan driver ojol karena mereka sama-sama manusia dan manusia memiliki perasaan yang harus dijaga.

Menurut saya, konflik ini sebenarnya dapat dengan mudah dihindari baik dari pihak customer maupuk pihak driver Ojol. Kita cukup tidak perlu menuntut dan berharap apa-apa dari pihak lain. Masing-masing pihak harus saling bekerjasama satu sama lain agar tujuan dari masing-masing pihak dapat terpenuhi. 

Sebagai customer kita tidak perlu berharap tinggi-tinggi terhadap pelayanan Ojol, karena biaya pelayannya juga yang cukup terjangkau maka memang tidak sepatutnya kita mengharapkan pelayanan seperti hotel bintang 5. Tentunya hal ini kembali lagi ke customer apakah mereka dapat memahami situasi ini dan juga tergantung dari pribadi masing-masing tiap customer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun