3. Distribusi: Memastikan aksesibilitas produk bagi konsumen, baik secara online maupun offlineÂ
4. Promosi: Menggunakan metode promosi yang etis dan bertanggung jawab, menghindari iklan yang menyesatkan atau provokatif.
Contoh Penerapan:Â
Bayangkan sebuah restoran yang menerapkan manajemen pemasaran syariah. Mereka akan memastikan bahan makanan halal, memberikan pelayanan yang ramah dan jujur, menetapkan harga yang wajar,dan mungkin menyisihkan sebagian keuntungan untuk amalÂ
Manajemen Keuangan Syariah: bertumbuh dengan berkahÂ
Manajemen keuangan syariah berfokus pada pengelolaan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini mencangkup berbagai aspek, termasuk:
1. Larangan Riba (Suku Bunga): menghindari transaksi yang melibatkan bunga, dan mencari alternatif pembiayaan seperti mudharabah (bagi hasil) atau murabahah (jual beli).
2. Larangan Gharar (Ketidakpastian): menghindari transaksi yang mengandung unsur ketidakpastian atau spekulasi yang tinggiÂ
3. Larangan Maisir (Judi): menghindari investasi atau transaksi yang mengandung unsur perjudian.
4. Transparansi dan Akuntabilitas: menjaga transparansi dalam semua transaksi keuangan dan bertanggung jawab atas pengelolaan dana.
Bagaimana Manajemen Keuangan Syariah Diterapkan?