Narasi #PemiluCurang masih bergema walaupun tokoh penting diatas sedang sibuk pada urusan barunya, kasus hukum. Malahan bola semakin bersambut bahkan sekarang menjadi stetmen politik. Penulis menyimpulkan inilah tujuan simposium itu.
Walaupun seakan2 ditinggal sebagian partai pendukung yang cari aman mendekat ke Jokowi, Prabowo yang disebut2 memiliki basis pendukung ex gerakan 212 ternyata masih diperhitungkan. Lihat saja Korps Brimob dari beberapa daerah yang sudah merapat ke Ibukota juga cepatnya proses hukum pada beberapa pendukung Prabowo yang dikenakan ancaman pasal makar.
Apakah Prabowo masih didukung Ulama yang berafiliasi dengan GNPF-Gerakan 212 juga FPI? bila masih wajar saja jajaran Jokowi khwatir dan dinilai represif. Semua bisa saja menduga2, tinggal saja sekarang kita menunggu reaksi Habib Rizieq Shihab. Fatwanya ditunggu oleh sebagian Umat yang diklaim siap bergerak tak ubahnya seperti seperti gelombang 212, menurut postingan yang viral di medsos beberapa hari ini.
Kemana akhir dari narasi ini akan berlabuh. Ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau People Power ala 98?. Atau jutaan massa People Power ala 212 yang akan bergerak mendesak MK memutuskan diskualifikasi Capres-Cawapres melalui palu-nya karena diyakini berbuat curang?
Waktu yang akan menjawab. Penulis tidak sedang setuju atau menolak people power. Namun penulis paham Pemilu kali ini memang 'ada sesuatu'. Tetaplah damai negeriku, NKRI adalah harga mati. Hindari perbuatan makar dan tolak pemimpin curang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H